Konsep diferensiasi: Points of Parity vs Points of Difference

Lesson 6/19 | Study Time: 90 Min
Konsep diferensiasi: Points of Parity vs Points of Difference

Dalam menentukan diferensiasi produk, ada sebuah konsep yang dapat MojadiFren perhatikan. Konsep ini berguna untuk menentukan bahwa produk yang ingin dibuat nantinya benar-benar merupakan sebuah diferensiasi, bukan hanya memenuhi standar pasar saja.




Konsep ini dibedakan menjadi Points of Parity (POP) dan Points of Difference (POD) yang diuraikan sebagai berikut:


Points of Parity (POP)


Standar Industri (sebuah keunikan mungkin bisa disebut sebagai diferensiasi jika itu diterapkan 10 sampai 20 tahun ke belakang, tetapi seiring berkembangnya zaman, suatu keunikan tersebut bisa jadi sudah menjadi standar market yang ada).


Kualitas umum di antara pesaing (kualitas yang baik tentu saja sudah menjadi keharusan dari setiap produk, dan itu tidak lagi menjadi sebuah diferensiasi).


Kemiripan sesama pelaku bisnis serupa (ketika produk yang dimunculkan pada awalnya unik (diferensiasi), tetapi bisa jadi di kemudian hari tidak menjadi diferensisasi lagi karena sudah ada yang mengikuti konsep serupa).


POP ini menjadi standar atau persyaratan mininum untuk dapat bersaing di pasar.


Points of Difference (POD)


POD ini seharusnya kita miliki setelah kita memenuhi standar pasar atau POP, dalam artian unik saja tidak cukup karena harus juga memiliki guna (enak, berkualitas, dsb).


Betul-betul unik dan tidak dimiliki pesaing atau setidaknya hanya sedikit (di bawah lima) yang memiliki konsep sama.


Memberikan kemampuan kompetitif di pasaran (calon-calon pelanggan dapat menikmati produk yang kita buat)


Yang ditekankan dalam komunikasi pasar (ketika diiklankan POD ini menjadi highlight utama. Contoh kasus: POP dari sebuah bisnis restoran haruslah rasanya enak, tetapi bukan itu yang di iklankan, yang harus di iklankan yaitu POD dari restoran tersebut misalnya restoran Kak Bayu yang menawarkan jengkol sebagai menunya).