Pandemi COVID-19 membuat proses belajar-mengajar di sekolah tidak dapat berlangsung seperti semestinya dalam sebuah proses pembelajaran. Belajar mengajar dilaksanakan daring dari di rumah untuk mengurangi interaksi secara langsung. Akibatnya terdapat keterbatasan dalam mengakses Pendidikan formal di sekolah. Hal ini menyebabkan banyak siswa memilih untuk mengisi kebutuhan tersebut dengan menggunakan platform pembelajaran digital sebagai media pendukung dan alternatif dalam belajar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pemanfaatan platform pembelajaran digital sebagai media pendukung belajar. Salah satu studi kasus yang diamil adalah siswa kelas X dan XI di SMAN 90 Jakarta dan SMAN 7 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dekriptif melalui survei daring. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 84 siswa dari SMAN 90 Jakarta dan 116 siswa dari SMAN 7 Bandung, dengan indikator:
Berdasarkan data pada diagram diatas, alasan mayoritas responden dari kedua sekolah menggunakan platform pembelajaran digital adalah untuk menambah pengetahuan baru serta meningkatkan nilai sekolah mereka yaitu sebanyak 35 siswa (41,67%) untuk SMAN 90 dan 56 siswa (48,28%) untuk SMAN 7 Bandung. Selain itu kebutuhan untuk mengerjakan tugas sekolah menjadi alasan selanjutnya mengapa siswa menggunakan platform pembelajaran digital yakni sebanyak 33 siswa (39,29%) untuk SMAN 90 dan 46 siswa (39,66%) untuk SMAN 7 Bandung. Selanjutnya sebanyak 6 siswa SMAN 90 Jakarta (7,14%) dan 8 Siswa SMAN 7 Bandung (6,89%) menjawab karena agar lebih produktif lagi. Selain itu sebanyak 8 siswa SMAN 90 Jakarta (9,52%) dan 5 siswa SMAN 7 Bandung (4,31%) mengatakan bahwa mereka menggunakan platform pembelajaran digital karena disuruh oleh orang tua atau pihak tertentu. Dan terakhir hanya 3 siswa dari kedua sekolah yang menjawab karena ikut-ikutan teman saja.
Di sisi lain, mayoritas intensitas responden dari kedua sekolah memilih meluangkan waktunya untuk menggunakan platform pembelajaran digital ketika ada materi yang belum mereka mengerti yakni sebanyak 44 siswa (52,38%) untuk SMAN 90 Jakarta dan 63 siswa (54,31%) untuk SMAN 7 Bandung. Selanjutnya, sebanyak 21 siswa SMAN 90 Jakarta (25%) dan 33 siswa SMAN 7 Bandung (28,45%) yang menjawab bahwa mereka menggunakan platform pembelajaran digital ketika akan mengerjakan tugas sekolah. Kemudian pada SMAN 90 Jakarta, responden paling sedikit memilih menggunakan platform pembelajaran digital ketika akan ujian yaitu hanya sebanyak 8 siswa (9,52%). Dan di SMAN 7 Bandung, siswa paling sedikit meluangkan waktunya menggunakan platform tersebut ketika pulang sekolah dengan responden hanya sebanyak 6 siswa (5,17%).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa siswa SMA Negeri 90 Jakarta dan SMA Negeri 7 Bandung telah memanfaatkan platform pembelajaran digital sebagai media pendukung kegiatan pembelajaran mereka di sekolah. Hal ini dibuktikan dari banyaknya variabel yang memiliki skor kategori tinggi. Dari ketiga variabel yang dijadikan sebagai indikator pemanfaatan platform pembelajaran digital sebagai media pendukung belajar siswa SMA, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Penulis: Raysha Yumnadhiya Athiyya Bari (Universitas Padjadjaran)
Sharon Syalomitha Rotua (Universitas Padjadjaran)