Sobat MojadiFrens akhir-akhir ini pasti pernah mendengar tentang Nono sang juara matematika ini kan? Yuk kita bahas lebih lanjut disinii
Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay atau yang biasa dikenal dengan Nono adalah siswa kelas dua Sekolah Dasar di Kupang, Nusa Tenggara Barat (NTT). Nono menjadi juara sempoa dunia di ajang International Abacus World Competition 2022 yang digelar beberapa waktu lalu. Nono berhasil mengalahkan 7000 peserta dan menjadi juara satu di ajang olimpiade Matematika dunia itu. Berkat memenangkan ajang olimpiade matematika internasional tersebut, Nono memperoleh hadiah berupa piala, sertifikat, dan uang tunai sebesar 200 Dollar AS yang diserahkan oleh Juli Agustar Djonli selaku Founder Abacus Brain GYM Amerika Serikat.
Nono diketahui banyak orang tidak hanya karena prestasi yang berhasil ia raih sebagai juara matematika, banyak orang yang kagum juga kepada Nono karena ia menolak sejumlah hadiah yang ingin diberikan oleh pemerintah maupun perusahaan. Saat datang ke kantor Astra Nono diberi mobil sebagai hadiah, ia menolak hadiah tersebut dan memberikan alasan yang luar biasa, ia ingin suatu saat nanti menciptakan kereta api cepat dan pesawat sendiri. Bapak Nadiem Makarim juga memberikan hadiah berupa beasiswa, bola, dan laptop. Tetapi tidak semua hadiah dari beliau diterima Nono, ia hanya menerima beasiswa dan bola saja. Nono menolak hadiah laptop dengan alasan bahwa ia tidak terbiasa dengan pemberian orang dan sudah memiliki laptop yang masih dapat digunakan dengan baik.
Hal lain yang juga membuat banyak orang kagum yaitu karena Nono masih berada di bangku kelas 2 SD tetapi sudah berhasil menjadi juara matematika dunia dengan umurnya yang masih sangat muda ini. Selain itu, Nono lahir di provinsi yang tergolong miskin di Indonesia tetapi tidak menghalangi cita-cita dan semangatnya untuk terus belajar. Nono juga memiliki bercita-cita menjadi tentara dan bisa menciptakan mobil paling tercepat, kereta paling tercepat dan pesawat.
Karena prestasinya yang membanggakan Indonesia ini Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat sudah menyiapkan beasiswa agar Nono nantinya dapat berkuliah di Universitas Massachusetts Institute of Technology (MIT) di kota Cambridge Boston, Amerika Serikat yang merupakan universitas teknologi terbaik di dunia. Nono juga telah diminta oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan untuk mewakili Indonesia mengikuti Olimpiade Matematika tingkat ASEAN yang akan diselenggarakan pada bulan November 2023.
Gimana nih menurut MojadiFrens tentang Nono? Sangat menginspirasi yaa. Dari kisah Nono ini kita dapat belajar untuk jangan pernah lelah belajar atau mendalami ilmu baru dan harus lebih semangat lagi untuk mengejar cita-cita dan mendalami kemampuan kita pada bidang masing-masing agar nantinya bisa sukses di masa depan!
Penulis : Najla Alhusna