Kunci Sukses: Kepemimpinan Diri dan Tim
in Soft SkillAbout this course
Deskripsi Pelatihan:
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang sukses, baik dalam mengelola diri sendiri maupun tim. Materi pelatihan mencakup strategi kepemimpinan yang efektif, pengelolaan waktu, komunikasi yang baik, serta pengembangan tim yang produktif.
Manfaat Pelatihan:
1. Meningkatkan keterampilan kepemimpinan diri dan tim.
2. Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang strategi kepemimpinan yang efektif.
3. Mempersiapkan peserta untuk menghadapi tantangan dalam memimpin diri sendiri dan tim.
Tujuan Umum Pelatihan:
Memberikan pemahaman dan keterampilan tentang kepemimpinan yang efektif untuk mencapai kesuksesan pribadi dan organisasional.
Tujuan Khusus Pelatihan:
1. Memahami konsep dan prinsip dasar kepemimpinan yang efektif.
2. Menguasai keterampilan pengelolaan waktu dan pengambilan keputusan.
3. Mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik dan efektif.
4. Mempelajari strategi pengembangan tim yang produktif.
5. Mempersiapkan peserta untuk menghadapi tantangan kepemimpinan dalam berbagai situasi.
Aspek Kompetensi Pelatihan:
- Pengetahuan (Knowledge):
1. Prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang efektif.
2. Teknik-teknik pengelolaan waktu dan pengambilan keputusan.
3. Strategi komunikasi yang efektif dalam kepemimpinan.
- Keterampilan (Skill):
1. Keterampilan kepemimpinan diri dan tim.
2. Keterampilan pengelolaan waktu dan pengambilan keputusan.
3. Keterampilan komunikasi interpersonal.
- Sikap (Attitude):
1. Sikap proaktif dan tanggung jawab dalam kepemimpinan.
2. Sikap terbuka terhadap belajar dan beradaptasi.
3. Sikap kolaboratif dan empatik dalam pengembangan tim.
Total Durasi:
125 Menit
Syarat dan Ketentuan lainnya:
Memiliki jaringan internet.
Durasi Sesi-sesi Pelatihan Terlampir:
Terlampir
Metode Pembelajaran:
Daring
Metode Evaluasi:
- Pre Test
- Post Test
Jenis/Klasifikasi Sertifikat:
Sertifikat Penyelesaian (Certification of Completion)
Comments (0)
Halo, MojadiFren, selamat datang di Modul Leadership. Modul Leadership ini terbagi menjadi lima modul pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
Modul 1 - PENGERTIAN LEADERSHIP
Di bagian ini, teman-teman akan mendapatkan penjelasan yang lebih detail mengenai leadership, seperti berikut.
Bagaimana pengalaman dari para expert mengenai leadership?
Apa pentingnya leadership dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja?
Bagaimana menyikapi suka dan duka dalam proses leadership?
Apa saja tips untuk mengembangkan leadership?
Modul 2 - SIKAP DASAR SEORANG LEADER
Di bagian ini, kita akan membahas hal-hal berikut.
Apa pentingnya berpikiran positif dalam leadership?
Apa pentingnya seorang leader memiliki kedisiplinan dan terorganisasi?
Apa pentingnya seorang leader memiliki kemampuan untuk berkomunikasi jelas dan terbuka?
Ap pentingnya seorang leader memiliki rasa tanggung jawab?
Apa pentingnya seorang leader yang dapat memotivasi dan menginspirasi?
Modul 3 - EKSPEKTASI DARI SEORANG LEADER
Di bagian modul ini, kita akan membahas dan juga mendengarkan sharing dari expert tentang hal berikut.
Bagaimana cara yang baik dalam pengambilan keputusan?
Apa pentingnya berpikir kreatif dalam mencari solusi dari suatu permasalahan?
Bagaimana cara menangani perbedaan pendapat dan konflik?
Module 4 - LEADERSHIP DALAM TEAM
Di bagian modul ini, kita akan membahas dan juga mendengarkan sharing dari para expert tentang hal berikut.
Bagaimana cara yang tepat dalam memberikan mentoring, coaching, dan supervisi kepada tim yang dipimpin?
Apa pentingnya seorang leader bisa menerima feedback/saran/pendapat dari anggota tim?
Apa pentingnya seorang leader bisa memercayai anggota tim dan bagaimana cara mendelegasikan tugas yang baik?
Apa pentingnya memiliki sikap persuasif dan mampu menunjukkan empati?
Module 5 - Closing
Di bagian ini, expert akan memberikan saran, motivasi, atau inspirasi kepada MojadiFren terkait kepemimpinan untuk bisa diasah dan dikembangkan agar bermanfaat pada masa depan.
Halo, MojadiFren, selamat datang di Modul Pengenalan.
Pernahkah teman-teman merasa tidak cocok sebagai pemimpin? Jika pernah merasa seperti itu, mulai sekarang ubah perasaan tersebut menjadi... saya adalah seorang pemimpin!
Pada dasarnya, setiap orang memiliki kemampuan menjadi pemimpin. Tantangannya adalah bagaimana mengasah kemampuan dasar tersebut agar bisa menjadi lebih baik dan terbiasa dalam melakukannya.
“All of us have the spark of leadership in us, whether it is in business, in government, or as a nonprofit volunteer. The challenge is to understand ourselves well enough to discover where we can use our leadership gifts to serve others.” - Young & Rubicam chairman and CEO Ann Fudge
(HBR’s 10 Must Reads on Leadership, 2007: 100)
Sebelum lebih jauh membahas mengenai leadership, pada setiap bagian modul ini, MojadiFren akan mendapatkan sharing pengalaman dari pakar atau expert profesional dibidangnya masing-masing. Mari kita simak video perkenalan dari para expert berikut ini.
Expert yang pertama, Dhani Mumin adalah seorang urban planner atau perencana wilayah dan kota. Sejak duduk di bangku sekolah, Dhani sudah memiliki banyak prestasi, mulai dari sebagai siswa teladan di tingkat kabupaten sampai menjadi seorang utusan dari Indonesia untuk menghadiri konferensi internasional di Belanda.
Expert yang kedua, yaitu Agung Mahesa Himawan Dorodjatue merupakan seorang planner di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Sejak di bangku sekolah, Agung aktif mengikuti lomba, di antaranya lomba cerdas-cermat tingkat provinsi. Agung juga merupakan salah satu mahasiswa lulusan terbaik di Institut Teknologi Bandung.
Expert yang ketiga yaitu Adhika Aryaguna, beliau adalah seorang HSE (Health and Safety Environment) Spesialist di industri oil & gas. Selain bekerja rotasi di industri oil & gas, Adhika saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan S2 dan pada waktu luangnya Adhika sering mengikuti lomba triatlon (sepeda, berenang, dan lari), baik skala nasional maupun internasional. Menurutnya, olahraga triatlon membantu menjaga kesehatan, juga bermanfaat agar lebih produktif di kehidupan sehari-hari.
Expert yang keempat adalah Jeres Rorim Cerdasa, merupakan seorang Geologist yang bekerja di industri Oil & Gas. Jeres memiliki latar pendidikan sebagai berikut :
S1 teknik Geologi
S2 teknik Geologi major Petroleum Geology
S3 teknik Perminyakan di Institute Teknologi Bandung
Selain sebagai profesional, Jeres saat ini juga mengajar di Universitas Prrtamina Jakarta.
Expert kita yang terakhir, yaitu Danang Rizki Ginanjar merupakan seorang staf khusus Menteri PPN/Kepala Bappenas. Dia mempunyai pengalaman akademis yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan keempat expert lainnya. Danang melalui pendidikan SMP-nya di pesantren, setelah itu melanjutkan pendidikan SMA di Boarding School Insan Cendekia. Saat menjalani pendidikan di pesantren, pastinya Danang dituntut untuk mandiri karena kebutuhan untuk makan, minum, mencuci baju, dan lain-lain harus dilakukan sendiri. Danang juga aktif di berbagai perlombaan, salah satunya adalah Olimpiade Fisika, Matematika, dan Biologi tingkat SMA.
Dari kelima video expert yang telah kita simak, hal yang menarik adalah semua expert tersebut sangat aktif dalam kehidupan sehari-harinya, baik dalam kegiatan akademis maupun nonakademis.
Ceritakan kegiatan akademis atau nonakademis yang MojadiFren ikuti saat ini? Sebutkan juga penghargaan yang pernah diraih.
Di bagian modul "Perkenalan", kita bisa menarik kesimpulan bahwa para expert sudah aktif mengikuti kegiatan-kegiatan akademis maupun nonakademis sejak di bangku sekolah. Semakin terbiasa kita mengikuti kegiatan akademis maupun nonakademis, semakin melatih kemampuan yang kita miliki, juga semakin menambah banyak pengalaman. Pada akhirnya, kemampuan yang sering dilatih juga pengalaman yang didapatkan akan menjadi modal yang sangat berguna untuk diterapkan di berbagai lingkungan kelak.
Terima kasih sudah mengikuti bagian "Pengenalan" di modul ini. Jangan lupa, mulailah untuk mengambil kesempatan yang ada untuk mengikuti lebih banyak lagi kegiatan akademis maupun non-akademis untuk menambah prestasi.
Pada bagian ini, MojadiFren akan mendapatkan penjelasan yang lebih detail mengenai leadership, di antaranya seperti berikut.
Bagaimana pengalaman dari para expert mengenai leadership?
Apa pentingnya leadership dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja?
Bagaimana menyikapi suka dan duka dalam proses leadership?
Apa saja tips untuk mengembangkan leadership?
MojadiFren, jika membaca berbagai literatur tentang leadership, kita akan mendapatkan pengertian mengenai leadership yang berbeda-beda dari literatur tersebut. Berikut pengertian leadership dari beberapa sumber sebagai referensi.
Peter Drucker: "The only definition of a leader is someone who has followers."
Peter Drucker: “Satu-satunya definisi dari pemimpin adalah seseorang yang memiliki pengikut.”
Warren Bennis: "Leadership is the capacity to translate vision into reality.”
Warren Bennis: “Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menerjemahkan visi menjadi realitas.”
Bill Gates: "As we look ahead into the next century, leaders will be those who empower others."
Sumber : https://www.forbes.com/sites/kevinkruse/2013/04/09/what-is-leadership/?sh=3f632b375b90
Expert Jeres memiliki banyak pengalaman terkait leadership dan menurutnya leadership harus dimulai dari memimpin diri sendiri.
Mari kita dengar pendapat selengkapnya mengenai leadership.
Dari penjelasan Expert Jeres pada video tersebut, sebelum memimpin orang lain, kita harus mulai dengan memimpin diri sendiri. Bagaimana kita mau memimpin orang lain, sementara diri sendiri masih belum bisa konsisten dalam disiplin, memberikan contoh yang baik, bisa mengambil keputusan yang terbaik, dan lain-lain. Seorang pemimpin adalah sosok yang dapat dipercaya, terutama ketika berjanji untuk melakukan sesuatu, maka janji tersebut harus dijalani secara kongkret.
Selanjutbya, Expert Adhika juga akan membagi pengalaman mengenai leadership. Mari simak video berikut.
Pada video ini Expert Adhika menjelaskan, leadership atau kepemimpinan itu adalah suatu “seni” untuk mencapai suatu tujuan. Leadership juga cara agar bisa membuat tim atau kelompok mencapai tujuan bersama-sama. Seni yang dimaksud adalah kemampuan untuk memotivasi, berkomunikasi yang baik, dan kemampuan untuk bisa menempatkan diri pada posisi orang lain.
Expert Dhani juga memiliki pengalaman yang menarik untuk disimak. Mari kita dengarkan video berikut.
Mengutip ucapan dari John C Maxwell;
“Leader is Who knows the way, who shows the way and who goes the way”
Seorang pemimpin itu adalah seorang yang mempunyai visi, mengetahui tujuan, juga orang yang tahu bagaimana merancang strategi program untuk mencapai tujuan tersebut. Seorang pemimpin juga adalah orang yang ikut langsung bertindak untuk mencapai tujuan, jelas Expert Dhani pada video tersebut.
Dari ketiga pendapat para expert mengenai pengertian leadership, menurut MojadiFren, bagaimanakah karakter dari seorang pemimpin?
Studi Kasus
SURVEY STUDI KASUS
MojadiFren, sebagian dari kita mungkin ada yang belum berpikir terlalu jauh untuk mulai mengembangkan kemampuan leadership. Mungkin, di benak kita, terlintas pikiran berikut ini.
“Saya, kan, masih muda... masih banyak waktu....”
“Mending nonton teve daripada ikut kegiatan organisasi, capek...."
“Buat apa, sih, ikut organisasi? Lebih baik fokus dengan pelajaran sekolah."
Masih banyak lagi pikiran seperti itu. Tahukah kamu, sama halnya seorang atlet, semakin sering berlatih, akan semakin baik hasil yang akan didapatkan.
Jika kita sudah mulai sejak dini mengasah kemampuan leadership, akan semakin banyak pengalaman yang kita miliki sehingga akan semakin mudah bagi kita untuk bertindak sebagai seorang pemimpin apabila diperlukan.
Expert Dhani menjelaskan ada banyak sekali pengalaman pada saat berorganisasi yang dapat membentuk karakter positif. Hal ini akan sangat berguna pada saat kita menjadi seorang pemimpin.
Dengan mengikuti kegiatan organisasi, kita bisa mendapatkan pengalaman, misalnya mengenai bagaimana diri kita menghadapi situasi penuh tekanan dengan tenang, bagaimana mencari solusi saat kondisi penuh tekanan, bagaimana menghadapai konflik dengan solusi yang dapat diterima semua pihak, dan lain-lain. Hal-hal yang akan ditemui kelak pada saat berada di dunia kerja.
STUDI KASUS 01
Sebagai seorang pemimpin, adakalanya kita akan berhadapan dengan kegagalan, begitu juga sebaliknya, kita akan merasakan sukacita karena keberhasilan yang dicapai.
Expert Adhika berpendapat bahwa menjadi pemimpin tidak selalu seenak yang kita bayangkan. Sebagai seorang pemimpin di sebuah tim, tanggung jawab yang dipegang tidak hanya sebatas tanggung jawab pribadi, tetapi juga tanggung jawab sebuah tim. Apabila salah satu anggota tim melakukan kelalaian/kesalahan, tanggung jawab yang timbul harus dipikul oleh seorang pemimpin meskipun kelalaian atau kesalahan tersebut tidak dilakukan olehnya.
Di lain pihak, akan ada rasa kepuasan atau sukacita jika salah satu anggota tim bisa bisa berkembang di bawah kepemimpinan kita. Hal itu menunjukkan bahwa sebagai seorang pemimpin, kita berhasil mendorong, memotivasi, dan memberikan kesempatan kepada anggota tim untuk berkembang lebih baik.
Terlepas dari suka atau duka, satu hal yang pasti, MojadiFren akan mendapatkan pengalaman baru selama memimpin kegiatan. Jadikan pengalaman tersebut bahan evaluasi. Coba lihat dan ingat kembali pengalaman tersebut, lalu identifikasi di mana letak kekurangan dan letak bagian yang masih bisa dikembangkan lagi. Jadikan hasil evaluasi tersebut sebagai bahan pedoman jika kelak menjadi pemimpin lagi sehingga kesalahan dalam kepemimpinan sebelumnya tidak terulang lagi.
Di modul sebelumnya, kita mendapatkan wawasan dari para expert mengenai pengertian leadership, pentingnya memiliki skill/kemampuan leadership di dalam kehidupan sehari-hari, juga suka duka menjadi seorang pemimpin. Nah, di bagian ini, kita akan mendapatkan tips mengembangkan kemampuan leadership.
Simak tips berikut dari Expert Dhani.
Expert Dhani berpendapat bahwa seorang leader tidak dilahirkan, tetapi dibentuk. Maksud “dibentuk” adalah kemampuan leadership kita akan berkembang apabila terus dilatih dan dipraktikkan di berbagai kesempatan. Dhani berpesan agar MojadiFren mulai melatih kemampuan leadership dengan mengikuti sebanyak-banyaknya kegiatan akademis maupun nonakademis yang ada. Sebagai permulaan, kita bisa mulai dari lingkungan terkecil, misalnya keluarga, lalu beranjak ke lingkungan yang lebih luas lagi, misalnya sekolah.
Expert Danang juga berpendapat leadership dikembangkan dengan sesering mungkin mengambil kesempatan menjadi seorang pemimpin, misalnya ketua kelas, ketua panitia kegiatan maupun ketua OSIS. Selain itu, juga bisa dengan belajar bekerja sama dalam menjalankan kepemimpinan tersebut.
Dari beberapa buku tentang leadership, cara paling efektif untuk mengembangkan kemampuan ini adalah dengan langsung mempraktikkannya. Dengan cara ini, akan didapatkan pengalaman langsung yang pastinya unik dan berguna untuk mengasah kemampuan leadership tersebut.
“... Aristotle observed that people become virtuous by acting virtuous: if you do good, you’ll be good. His insight has been confirmed in a wealth of social psychology research showing that people change their minds by first changing their behaviour. Simply put, change happens from the outside in, not from the inside out. As management guru Richard Pascale puts it, “Adults are more likely to act their way into a new way of thinking than to think their way into a new way of acting.” So it is with leadership. Research on how adults learn shows that the logical sequence—think, then act—is actually reversed in personal change processes such as those involved in becoming a better leader. Paradoxically, we only increase our self-knowledge in the process of making changes. We try something new and then observe the results—how it feels to us, how others around us react —and only later reflect on and perhaps internalize what our experience taught us. In other words, we act like a leader and then think like a leader (thus the title of the book).. “
“... Aristoteles mengamati bahwa orang menjadi berbudi luhur dengan bertindak bijak: jika Anda berbuat baik, Anda akan menjadi baik. Pemahamannya telah dikonfirmasi dalam banyak penelitian psikologi sosial yang menunjukkan bahwa orang akan mengubah pikiran, dengan terlebih dahulu mengubah perilaku. Sederhananya, perubahan terjadi dari luar ke dalam, bukan dari dalam ke luar. Seperti yang dikatakan oleh pakar manajemen Richard Pascale, 'Orang dewasa lebih cenderung berpikir mencari solusi yang baru, daripada bertindak dengan cara yang baru".
Begitu pula dengan kepemimpinan. Penelitian tentang bagaimana orang dewasa belajar menunjukkan urutan logis—berpikir, lalu bertindak—berkebalikan dengan proses perubahan pribadi dalam proses seseorang menjadi pemimpin yang lebih baik.
Paradoksnya, kita hanya meningkatkan pengetahuan diri kita dalam proses membuat perubahan. Kami mencoba sesuatu yang baru, lalu mengamati hasilnya—bagaimana rasanya bagi kita, bagaimana reaksi orang lain di sekitar kita. Baru kemudian kita merefleksikan dan mungkin menginternalisasi apa yang pengalaman tersebut ajarkan kepada kita. Dengan kata lain, kita bertindak seperti seorang pemimpin dan kemudian berpikir seperti seorang pemimpin (seperti tertera dalam judul bukunya) ...."
Source: Act like a Leader, Think like a Leader by Ibarra, Herminia. Page 14.
Setelah mengikuti materi yang diberikan, MojadiFren pastinya sudah mendapatkan gambaran tentang cara terbaik mengembangkan skill leadership. Menurut versimu sendiri, adakah cara lain yang bisa dilakukan untuk mengembangkan skill ini?
JAWABAN PERTANYAAN
The Essence
Setelah mengikuti pembahasan di bagian 1.1. sampai dengan 1.4., menurut MojadiFren, apakah pengertian leadership itu?
*Materi ini muncul setelah menjawab pertanyaan diatas
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh para expert kesimpulan yang bisa diambil mengenai pengertian leadership adalah sebagai berikut.
Leadership adalah kemampuan untuk memimpin sebuah tim dengan cara memotivasi, berkomunikasi yang baik, juga berempati. Kemampuan tersebut harus dijalani dengan tulus dan juga bertanggung jawab.
Leadership tidak dilahirkan, tetapi dibentuk melalui berbagai kegiatan yang akan melatih dan mengembangkan kemampuan dasar.
Leader yang baik adalah yang tulus, yaitu leader yang bekerja bukan karena adanya insentif saja. Namun, karena memang memiliki keinginan untuk membagi pengalaman yang dimiliki, mengembangkan diri bersama, dan mencapai keberhasilan bersama-sama.
Mulailah melatih kemampuan leadership sejak dini dengan cara aktif di berbagai kegiatan baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat.
Lakukanlan sekarang, jangan ditunda-tunda lagi. Semakin cepat kita memulai, semakin cepat pula manfaatnya terasa.
STUDI KASUS 02
MojadiFren, terima kasih sudah mengikuti modul bagian 1 dan semoga dapat memahami apa yang disampaikan oleh para expert.
Apakah ada dari MojadiFren yang sudah melakukan saran-saran dari para expert? Bagikan pengalaman tersebut di kolom berikut.
Kolom menjawab
Di bagian modul ini, kita akan membahas lebih detail mengenai hal berikut.
Apa pentingnya berpikiran positif dalam leadership?
Apa pentingnya seorang leader memiliki kedisiplinan dan terorganisasi?
Apa pentingnya seorang leader memiliki kemampuan untuk berkomunikasi jelas dan terbuka?
Ap pentingnya seorang leader memiliki rasa tanggung jawab?
Apa pentingnya seorang leader yang dapat memotivasi dan menginspirasi?
Berfikir positif merupakan suatu pikiran yang ada pada masing-masing individu guna membangun dan memperkuat kepribadian atau karakter untuk memusatkan perhatian pada sisi positif dari keadaan diri, orang lain, dan situasi yang dihadapi.
Dengan berpikir positif seseorang dapat menjadi pribadi yang matang, serta lebih berani dalam menghadapi tantangan. Hal ini sesuai dengan karakter untuk menjadi seorang pemimpin.
... Successful people develop positive daily habits that help them to grow and learn....
“... Orang-orang sukses membangun kebiasaan positif setiap hari, yang akan membantu mereka untuk berkembang dan belajar...."
Self-Improvement 101 – What Every Leader Needs to Know. John C. Maxwell page. 14
Kutipan tersebut cukup memberikan gambaran kepada kita bahwa berpikiran dan bersikap positif akan sangat membantu untuk belajar dan berkembang.
Yuk Berikan opini MojadiFren tentang mengapa berpikiran positif akan membantu kita untuk berkembang ya!
Kolom sharing pengalaman
Bagaimana menurut para expert mengenai pentingnya berpikir positif? Mari simak pendapat mereka.
Ternyata, menurut para expert, berpikiran positif bisa membawa dampak positif juga. Baik dari Expert Agung maupun Danang keduanya menyampaikan bahwa berpikir positif dapat memberikan hasil yang positif sekaligus menimbulkan harapan. Harapan tersebutlah yang akan memberikan energi positif untuk kita agar dapat bergerak dan bertindak positif juga. Dengan sikap dan tindakan positif, sesuatu yang sebelumnya terlihat tidak mungkin, bisa menjadi mungkin. Hal inilah yang sangat diperlukan dalam sosok seorang leader, saat dia menjadi orang yang diharapkan untuk bisa memberikan solusi dalam setiap kendala.
Apakah MojadiFren mempunyai pengalaman yang bisa dibagi terkait berpikir positif?
Kolom sharing
Survei
MojadiFren, apakah sudah menentukan ingin berprofesi apa setelah selesai sekolah? Tuliskan profesi impianmu di bawah ini.
-- Hasil survei disajikan dalam bentuk statistik yang memuat jumlah dan jenis profesi --
House (1977) mengidentifikasi empat gaya atau perilaku pemimpin dalam menghadapi pengikutnya, yaitu :
1. Pemimpin direktif, yaitu pemimpin yang mengutamakan pemberian pedoman dan petunjuk kepada pengikutnya, seperti bagaimana melakukan pekerjaan serta memberitahukan mengenai apa yang diharapkan dari pengikutnya.
2. Pemimpin suportif, yaitu pemimpin yang bersahabat dan memberikan perhatian kepada bawahan.
3. Pemimpin partisipasif, yaitu pemimpin yang selalu berunding dengan bawahannya, mendengarkan saran-saran mereka sebelum mengambil sebuah keputusan.
4. Pemimpin yang berorientasi prestasi, yaitu pemimpin yang selalu mematok tujuan-tujuan yang menantang dan mengharapkan bawahan untuk bekerja pada tingkat yang paling tinggi.
Menurut MojadiFren, gaya kepemimpinan yang ideal itu seperti apa, sih? Yuk jelaskan di kolom jawaban ini!
Kolom Jawaban
MojadiFren pasti sudah familier dengan kata disiplin dan terorganisasi. Namun, kenapa kedua sifat tersebut penting dimiliki oleh seorang leader?
Expert Danang juga berbagi tentang pentingnya kedisiplinan.
Bagaimana pendapat dan pengalaman dari Expert Jeres? yuk, kita simak!
Menurut para expert, kedisiplinan dan kemampuan mengorganisasi itu penting karena kedua hal tersebut akan sangat berguna di dunia kerja nanti. Hal itu akan memengaruhi kinerja kita, baik sebagai leader maupun pribadi sendiri.
Sebagai seorang leader, kita harus menunjukkan kepada rekan dalam tim sikap disiplin yang baik dan ini harus ditunjukkan dengan “natural”. Maksud “natural” di sini adalah sikap disiplin seorang leader tidak hanya untuk waktu tertentu, tetapi setiap waktu. Sikap disiplin yang “natural” ini akan terbentuk apabila kedisiplinan tersebut kita praktikkan dan latih setiap saat. Dengan begitu, disiplin sudah menjadi bagian dari karakter kita, tanpa perlu berusaha menunjukkannya kepada orang lain.
Sama halnya dengan kemampuan mengorganisasi yang juga harus dilatih dan dibiasakan sedini mungkin. Ada saatnya kita akan dihadapkan dengan banyak tugas pada waktu bersamaan. Apabila kita tidak mengorganisasi tugas-tugas tersebut dengan baik, pastinya kita akan kesulitan menyelesaikannya tepat waktu. Bagi seorang leader, kemampuan mengorganisasi ini akan sangat dibutuhkan saat menyelesaikan tugas/target yang sudah ditentukan. Seorang leader akan menggunakan kemampuan ini tidak hanya untuk target atau tugas yang ada, juga mengorganisasi anak buahnya agar tugas-tugas tersebut dapat selesai tepat waktu dengan hasil yang diharapkan.
Adakah di antara MojadiFren yang punya pengalaman dalam mempraktikkan kedisiplinan dan kemampuan mengorganisasi di kegiatan yang diikuti saat ini atau dalam kehidupan sehari-hari?
Yuk, tuliskan pengalaman Mojadifren.
KOLOM SHARING PENGALAMAN
"In a survey conducted by the Katz Business School at the University of Pittsburgh, organizations rated communication skills as the most important factor used in selecting their management staff. The study found that oral and written communication skills were important in predicting job success, as was the ability to communicate well with others in the workplace"
Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan berkomunikasi dengan baik dapat membuat seseorang menyampaikan pesannya secara efektif karena terdapat instruksi yang akurat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Ketika timbul kegagalan dalam berkomunikasi seperti misalnya tidak dapat berkomunikasi dengan baik sehingga muncul hambatan terhadap kemampuan untuk berkembang secara pribadi maupun secara profesional.
Effective Communication Skills © 2012 MTD Training; Page 8
Ternyata, kemampuan berkomunikasi yang baik akan sangat membantu kita untuk meraih keberhasilan loh, baik dalam dunia pekerjaan nantinya maupun dalam pergaulan sehari-hari.
Bagaimana menurut para expert mengenai hal ini? Yuk, simak pendapat mereka.
Dari apa yang sudah disampaikan oleh Expert Dhani dan Adhika dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi itu sangat penting dimiliki agar maksud yang ingin kita sampaikan dapat dipahami sepenuhnya oleh lawan bicara. Khususnya di dalam dunia kerja nanti. Jika kita berkomunikasi dengan kurang baik, baik itu secara tertulis maupun lisan, rekan kerja kita tidak akan bisa memahami pesan yang disampaikan dengan baik dan akibatnya bisa sangat fatal. Selain bisa menimbulkan kerugian materi, bisa juga menimbulkan hilangnya ketertarikan rekan kerja untuk berinteraksi dengan kita. Oleh karena itu, mulailah melatih cara berkomunikasi, baik lisan maupun tertulis.
Apakah MojadiFren memiliki pengalaman kegagalan dalam berkomunikasi? Yuk, berbagi di sini, agar kita dapat belajar bersama-sama memperbaiki hal tersebut.
Kolom sharing pengalaman
"As a leader, part of our responsibility is to create cultural norms, and processes that protect employees’ productivity, attention, performance, and overall well-being."
“Sebagai pemimpin, tanggung jawab kami adalah menciptakan norma budaya dan proses yang melindungi produktivitas karyawan, perhatian, kinerja, dan kesejahteraan secara keseluruhan."
"The Leader You Want to Be – Five Essential Principles for Bringing Out your Best Self – Every Day.” by Amy Jen Su; Page 159.
Seorang leader tampak sebagai sebuah posisi yang menjanjikan, padahal di balik kenyamanan yang diperoleh, terdapat tanggung jawab yang besar.
"With Great Power Comes Great Responsibility….” —Stan Lee
Leader bertanggung jawab terhadap segala hasil/tindakan dari rekan dalam timnya. Agar lebih jelas, mari kita simak video dari Expert Adhika berikut ini.
Expert Dhani juga memiliki pengalaman terkait tanggung jawab seorang leader. Yuk, simak video berikut.
Menjadi leader itu harus siap bertanggung jawab terhadap orang-orang yang kita pimpin. Termasuk bertanggung jawab akan kesalahan meski mungkin kesalahan atau kelalaian tersebut bukan disebabkan langsung oleh seorang leader.
Namun, jangan khawatir, dengan semakin melatih dan menambah pengalaman dalam memimpin, semakin kecil kemungkinan kesalahan yang sama terulang lagi.
MojadiFren, pasti rasanya tidak enak, ya, apabila kita harus bertanggung jawab terhadap kesalahan yang dibuat orang lain. Jika sebagai seorang leader, kamu berada di posisi tersebut, apa yang akan kamu lakukan kepada teman/rekan/anggota tim yang melakukan kesalahan?
YUK SHARING!
"Good leaders motivate people in a variety of ways. First, they always articulate the organization’s vision in a manner that stresses the values of the audience they are addressing. This makes the work important to those individuals."
Pemimpin juga secara teratur melibatkan orang dalam memutuskan bagaimana mencapai visi organisasi (atau bagian yang paling relevan dengan individu tertentu). Itu memberi orang rasa kendali. Teknik motivasi penting lainnya adalah mendukung upaya karyawan untuk mewujudkan visi dengan memberikan pembinaan, umpan balik, dan panutan. Semua hal itu membantu orang tumbuh secara profesional dan meningkatkan harga diri mereka.
Akhirnya, pemimpin yang baik mengakui dan menghargai sukses, yang tidak hanya membuat orang mengerti pencapaian, tetapi juga membuat mereka merasa seperti bagian dari organisasi. Ketika semua hal itu selesai, pekerjaan itu sendiri akan memotivasi secara intrinsik.
HBR’s 10 Must reads on Leadership – Harvard Business Review page 31
Berdasarkan artikel tersebut, sangat penting seorang leader memiliki kemampuan motivasi dan menginspirasi kepada orang-orang yang dipimpinnya. Hal ini akan menginsipirasi individu-individu yang dipimpin untuk tumbuh dan berkembang menjadi professional yang lebih baik lagi. Salah satu cara termudah untuk menginspirasi adalah dengan menjadi role model bagi orang-orang yang dipimpin.
Bagaimana pendapat Expert Agung mengenai hal ini? Mari, kita simak videonya.
Expert Agung berpendapat seorang pemimpin harus bisa menjadi motivator dan menginspirasi orang-orang yang dipimpinnya. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan selalu menunjukkan sikap baik dan positif saat berada di lingkungan kerja maupun lingkungan lainnya.
Untuk bisa memiliki kemampuan menginspirasi maupun memotivasi, kita harus terlebih dahulu mulai dari diri sendiri. Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan mencari sosok yang memotivasi dan menginspirasi diri kita untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
MojadiFren, siapa sosok yang menjadi motivator dan inspirator buatmu? Ceritakan dan berikan juga alasannya.
YUK SHARING SIAPA MOTIVATOR INSPIRATOR KAMU?
The essence
Setelah mengikuti pembahasan di bagian 2.1. sampai 2.5, kesimpulan apakah yang MojadiFren dapat tuliskan mengenai sikap seorang pemimpin?
KESIMPULAN
*materi tambahan setelar user menjawab
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh para expert, kesimpulan yang bisa diambil mengenai sikap seorang pemimpin adalah sebagai berikut.
Berpikiran positif bisa membawa dampak positif. Berpikir positif akan dapat menimbulkan harapan. Harapan tersebutlah yang akan memberikan energi positif untuk dapat bergerak dan bertindak positif juga.
Seorang leader harus konsisten memberikan contoh kedisipilinan dan kemampuan mengorganisasi kepada anggota tim. Dengan melakukan sikap tersebut di setiap kesempatan, ia akan menjadi panutan bagi anggota tim lainnya.
Kemampuan berkomunikasi sangat penting dimiliki seorang leader agar maksud yang ingin disampaikan dapat dipahami sepenuhnya oleh lawan bicara. Kemampuan berkomunikasi yang baik perlu terus dilatih bukan hanya komunikasi verbal, melainkan juga tertulis. Khususnya pada masa sekarang ini ketika komunikasi banyak dilakukan melalui media sosial ataupun media elektronik lainnya.
Seorang leader harus siap bertanggung jawab terhadap anggota timnya meski kesalahan atau kelalaian tersebut bukan disebabkan langsung oleh dirinya. Mulailah melatih dan menambah pengalaman dalam memimpin, dengan demikian, akan semakin kecil kemungkinan kesalahan yang sama terulang lagi.
Seorang leader harus bisa memotivasi dan menginspirasi anggota tim. Ada saatnya anggota tim membutuhkan dorongan, pada saat itulah seorang leader diharapkan bisa memotivasi. Dengan menjalankan kepemimpinan yang baik dan tulus, seorang leader bisa menjadi sosok yang menginspirasi tidak hanya bagi anggota tim, tetapi juga orang lain.
MojadiFren, terima kasih sudah mengikuti modul bagian 2 dan semoga memahami apa yang disampaikan oleh para expert yang dirangkum berikut ini.
Berpikiran positif bisa membawa dampak positif. Berpikir positif akan dapat menimbulkan harapan. Harapan tersebutlah yang akan memberikan energi positif untuk dapat bergerak dan bertindak positif juga.
Seorang leader harus konsisten memberikan contoh kedisipilinan dan kemampuan mengorganisasi kepada anggota tim. Dengan melakukan sikap tersebut di setiap kesempatan, ia akan menjadi panutan bagi anggota tim lainnya.
Kemampuan berkomunikasi itu sangat penting dimiliki seorang leader agar maksud yang ingin disampaikan dapat dipahami sepenuhnya oleh lawan bicara. Kemampuan berkomunikasi yang baik perlu terus dilatih bukan hanya komunikasi verbal, melainkan juga tertulis. Khususnya pada masa sekarang ini ketika komunikasi banyak dilakukan melalui media sosial ataupun media elektronik lainnya.
Seorang leader harus siap bertanggung jawab terhadap angggota timnya meski kesalahan atau kelalaian tersebut bukan disebabkan langsung oleh dirinya. Mulailah melatih dan menambah pengalaman dalam memimpin, dengan demikian, akan semakin kecil kemungkinan kesalahan yang sama terulang lagi.
Seorang leader harus bisa memotivasi dan menginspirasi anggota tim. Ada saatnya anggota tim membutuhkan dorongan, pada saat itulah seorang leader diharapkan bisa memotivasi. Dengan menjalankan kepemimpinan yang baik dan tulus, seorang leader bisa menjadi sosok yang menginspirasi tidak hanya bagi anggota tim, tetapi juga orang lain.
YUK KITA SHARING!
Di bagian modul ini, kita akan membahas dan juga mendengarkan sharing dari expert tentang hal berikut.
Bagaimana cara yang baik dalam pengambilan keputusan?
Apa pentingnya berpikir kreatif dalam mencari solusi dari suatu permasalahan?
Bagaimana cara menangani perbedaan pendapat dan konflik?
Secara teori, ada lima langkah pendekatan yang bisa digunakan untuk memudahkan kita membuat keputusan.
Berikut lima langkah tersebut.
Tentukan target/tujuan yang ingin dicapai.
Kumpulkan informasi yang relevan terkait target/tujuan yang ingin dicapai.
Buatlah opsi yang layak berdasarkan informasi tersebut.
Buatlah keputusan berdasarkan dari opsi yang sudah ditentukan.
Jalankan opsi yang dipilih tersebut dan lakukan evaluasi secara berkala.
Lima langkah pendekatan di atas adalah pendekatan paling umum yang bisa digunakan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi, ada saatnya kita akan dihadapkan pada situasi unik saat kelima langkah tersebut belum tentu bisa diaplikasikan.
Kira-kira, bagaimana pengalaman para expert kita sebagai seorang leader tentang cara mengambil keputusan yang mereka gunakan? Yuk, langsung kita simak video dari Expert Adhika.
Selain Expert Adhika, simak juga pengalaman Expert Dhani mengenai cara yang dia lakukan dalam mengambil keputusan.
Expert Agung memiliki cara yang cukup menarik dalam mengambil keputusan. Mari, kita simak videonya.
Setelah menyimak video dari para expert, ternyata ada saatnya seorang leader harus mengambil keputusan sepihak. Ada pula saatnya keputusan yang diambil berdasarkan diskusi dan masukan dari anggota tim (fleksibel). Tentunya, sebelum memilih cara membuat keputusan, seorang pemimpin harus memiliki pertimbangan yang matang terlebih dahulu. MojadiFren, masih ingat penjelasan Expert Agung mengenai hubungan Segitiga Waktu-Biaya-Kualitas (Time-Cost-Quality Triangle) yang digunakan dalam mengambil keputusan? Bisakah kamu menjelaskan hubungan ketiga variabel itu (waktu-biaya-kualitas)? Tuliskan jawabanmu.
KOLOM UNTUK MENJAWAB
Ted W. Engstrom, former president of World Vision, used to tell a story about the governing board of a bank who chose a bright, charming, young man to succeed their retiring bank president. The young man came to the old man to ask for help.
The conversation began, “Sir, what is the main thing I must possess to successfully follow you as president of this bank?”
The crusty old man replied, “The ability to make decisions, decisions, decisions.”
“How can I learn to do that?” the young man asked.
“Experience, experience, experience,” replied the retiring president.
“But how do I get experience?”
The old man looked at him and said, “Bad decisions, bad decisions, bad decisions.”
It is as the old saying goes: experience gives the test first and the lesson later.
The acquisition of experience can be costly. But it’s not as costly as not gaining experience.
“Self-improvement 101” – What Every Leader Needs to Know by John C. Maxwell; Page 58
Intermezzo
“Antropolog Universitas Notre Dame Agustín Fuentes, penulis The Creative Spark: How Imagination Made Humans Exceptional, mengungkapkan seperti ini. "Secara singkat,” katanya, “inti dari kreativitas adalah untuk melihat dunia di sekitar kita, lihat bagaimana dunia tersebut, dan bayangkan kemungkinan lain yang tidak terlihat atau berdasarkan pengalaman pribadi kita."
Kreativitas adalah melihat kemungkinan, kemudian mencoba membuat imajinasi tersebut menjadi kenyataan yang berbentuk. TIME – "The Science of Creativity (Special Edition)"; page 6
Bagi seorang leader, berpikir kreatif diperlukan setiap waktu saat menjalani kegiatan. Bagaimana pendapat Expert Agung mengenai hal ini? Apakah memang sangat dibutuhkan berpikir kreatif dalam kepemimpinan? Yuk, kita simak videonya.
Selain Expert Agung, Expert Dhani juga punya pengalaman yang sangat menarik mengenai berpikir kreatif. Mari, kita simak videonya.
Setelah menyimak video dari para expert, ternyata berpikir kreatif merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh para leader karena suatu saat kita akan dihadapkan oleh masalah baru yang belum pernah ada sehingga kita harus lebih banyak untuk membaca dan bertemu banyak orang. Saat belum bisa menemukan suatu solusi, ada baiknya kita melihat, mendengar, dan menganalisis keadaan di sekitar dari berbagai sudut pandang. Adakalanya solusi yang kita cari ada di sekitar, hanya saja kita belum bisa melihatnya karena hanya menggunakan satu sudut pandang.
MojadiFren, bayangkan kalian dihadapkan dengan kondisi berikut.
Kamu diundang hadir untuk wawancara mendapatkan beasiswa kuliah yang berada di salah satu gedung tertinggi di kota pada pukul 14.00. Setelah memperkenalkan diri, pewawancara memberikan satu pertanyaan, yaitu berapa tinggi gedung tempat wawancara tersebut berlangsung. Kira-kira, bagaimana kamu menjawabnya?
Kolom untuk menjawab
Intermezzo
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh para expert di Modul 3, kesimpulan yang bisa diambil adalah sebagai berikut.
Ada saatnya seorang leader harus mengambil keputusan sepihak, ada saatnya keputusan yang diambil berdasarkan diskusi dan masukan terlebih dahulu dari anggota tim. Seorang leader harus bijak dalam menentukan keputusan yang akan diambil.
Seorang leader harus melihat, mendengar, dan menganalisis keadaan di sekitar dari berbagai sudut pandang untuk mencari solusi. Adakalanya solusi tersebut ada di sekitar, hanya saja kita tidak bisa melihatnya dari sudut pandang yang biasa.
Seorang leader harus bisa berlaku adil dalam mengatasi perbedaan pendapat atau konflik. Adil dalam pengertian bisa menempatkan diri secara seimbang sekaligus bisa mencari persamaan dalam perbedaan pendapat tersebut. Persamaan tersebut akan dijadikan solusi mengatasi konflik yang timbul.
MojadiFren, terima kasih sudah mengikuti modul bagian 3 dan semoga bisa memahami apa yang disampaikan oleh para expert. Beberapa hal yang bisa kita rangkum adalah sebagai berikut.
Ada saatnya seorang leader harus mengambil keputusan sepihak, ada saatnya keputusan yang diambil berdasarkan diskusi dan masukan terlebih dahulu dari anggota tim. Seorang leader harus bijak dalam menentukan keputusan yang akan diambil.
Seorang leader harus melihat, mendengar, dan menganalisis keadaan di sekitar dari berbagai sudut pandang untuk mencari solusi. Adakalanya solusi tersebut ada di sekitar, hanya saja kita tidak bisa melihatnya dari sudut pandang yang biasa.
Seorang leader harus bisa berlaku adil dalam mengatasi perbedaan pendapat atau konflik. Adil dalam pengertian bisa menempatkan diri secara seimbang sekaligus bisa mencari persamaan dalam perbedaan pendapat tersebut. Persamaan tersebut akan dijadikan solusi mengatasi konflik yang timbul.
Apakah Teman MoJadiApp pernah menghadapi apa yang dihadapi para expert di bagian modul sebelumnya? Bagikan pengalaman tersebut pada kolom di bawah ini!
(Kolom untuk menjawab)
Di bagian Modul 4, kita akan membahas lebih lanjut mengenai hal berikut.
Bagaimana cara yang tepat dalam memberikan mentoring, coaching, dan supervisi kepada tim yang dipimpin?
Apa pentingnya seorang leader bisa menerima feedback/saran/pendapat dari anggota tim?
Apa pentingnya seorang leader bisa memercayai anggota tim dan bagaimana cara mendelegasikan tugas yang baik?
Apa pentingnya memiliki sikap persuasif dan mampu menunjukkan empati?
Pengertian Ahli
Menurut Bresser dan Wilson dalam Kaswan (2012:8) coaching merupakan kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya, membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya.
Sedangkan mentoring menurut Santrock (2007) merupakan bimbingan yang diberikan melalui demonstrasi,instruksi, tantangan dan dorongan secara teratur selama periode waktu tertentu.
Coaching and Mentoring
Developing employees through coaching and mentoring has become part of the fabric of modern management. It ensures that staff get the relevant training and keeps them more engaged and productive.
The manager as guide
A key aspect of good management involves guiding and training staff to ensure that they perform at their best. Coaching and mentoring, which have long existed, have become more popular in recent years and are now often part of training and development programs. Managers who have hands-on experience and on-the-job knowledge are in an excellent position to direct these types of trainings.
Coaching is generally short term and may involve the manager, another staff member, or an outside trainer teaching employees skills relevant to their work.
Mentoring, often directed by the manager, is focused on building long-term knowledge and professional judgment. For management, the benefits of both types of training are that staff quickly learn the right skills for their work and develop to their full potential. A further bonus is that staff may stay longer in their posts because they feel valued.
Coaching and Mentoring
Mengembangkan karyawan melalui coaching dan mentoring telah menjadi bagian dari jalinan manajemen modern. Coaching dan mentoring memastikan bahwa staf mendapatkan pelatihan yang relevan dan membuat mereka lebih terlibat dan produktif di perusahaan.
Manajer sebagai pemandu
Aspek kunci dari manajemen yang baik melibatkan membimbing dan melatih staf untuk memastikan bahwa mereka melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya. Coaching dan mentoring yang sudah lama ada, menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang, sering menjadi bagian dari program pelatihan dan pengembangan. Manajer, yang memiliki pengalaman dan pengetahuan langsung di tempat kerja, berada dalam posisi yang sangat baik untuk mengarahkan jenis pelatihan ini.
Coaching atau pembinaan umumnya bersifat jangka pendek dan mungkin melibatkan manajer, anggota staf lain, atau pelatih luar yang mengajarkan keterampilan karyawan yang relevan dengan pekerjaan mereka.
Mentoring sering kali dilakukan oleh manajer, difokuskan pada pembangunan pengetahuan jangka panjang dan penilaian profesional para staf. Bagi manajemen, keuntungan dari kedua jenis pelatihan ini adalah staf dengan cepat mempelajari keterampilan yang tepat untuk melakukan pekerjaan dan mengembangkan penuh potensi mereka. Bonus lainnya adalah staf dapat bertahan lebih lama di pekerjaan karena merasa dihargai
“How Management Works” The Concepts Visually Explained, consultant editor Philippa Anderson; page 158
Berdasarkan artikel tersebut, kita sedikit mengetahui tentang apa itu mentoring dan coaching serta apa manfaatnya bagi staf dan perusahaan.
Sekarang, bagaimana jika kita mendengarkan pendapat para expert tentang cara yang tepat untuk melakukan coaching, mentoring, dan supervisi kepada staf mereka berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Mari, kita simak videonya.
Sangat penting seorang leader memberikan coaching dan mentoring kepada anggota tim. Hal itu merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan seorang leader kepada anggota timnya untuk mengembangkan keahlian yang dimiliki anggota tim melalui transfer pengetahuan dan pengalaman. Adakah Teman MoJadiApp yang sudah pernah mengikuti coaching ataupun mentoring? Jika sudah pernah, bagikan manfaat mengikuti coaching dan mentoring tersebut. Jika belum pernah, apakah yang kamu harapkan dari kegiatan coaching atau mentoring?
KOLOM UNTUK MENJAWAB
Intermezzo
No matter what kind of organization you work in, team leaders who scout ideas from outside the group, seek feedback from and coordinate with a range of outsiders, monitor the shifting winds within the organization, and obtain support and resources from top managers are able to build more innovative products and services faster than those who dedicate themselves solely to managing inside the team. Part of the secret of their success is that all their bridging activity gives them the outsight they need to develop a point of view on their business, see the big picture organizationally, and set direction accordingly.
Tidak peduli di organisasi/perusahaan apa Anda bekerja, seorang tim leader yang mencari ide-ide, mencari masukan, berkoordinasi dengan pihak lain di luar perusahaan/organisasi, memantau perubahan yang terjadi di dalam organisasi/perusahaan, dan bisa mendapatkan dukungan dan sumber daya adalah seorang leader tim yang mampu membuat produk lebih inovatif. Pelayanan akan lebih cepat dibandingkan seorang leader tim yang mendedikasikan diri hanya untuk mengelola bagian dalam dari sebuah tim. Bagian rahasia kesuksesan leader tim tersebut adalah semua kegiatan yang mereka lakukan memberikan wawasan yang dibutuhkan untuk mengembangkan sudut pandang yang jelas pada bisnis mereka, mampu melihat gambaran besar organisasi/perusahaan dan menentukan arah tujuan yang sesuai.
Ibbara Herminia, page 48
Seorang leader akan lebih mudah berinovasi untuk mencapai tujuannya apabila terbuka terhadap masukan-masukan bukan hanya dari orang-orang yang dipimpinnya, melainkan juga dari pergaulannya di luar. Semakin terbuka seorang leader terhadap masukan, akan semakin banyak informasi, ilmu, dan kesempatan untuk mengoreksi rencana/target yang sudah dibuat agar bisa menjadi lebih efisien dan tepat sasaran.
Bagaimana pendapat para expert mengenai hal itu? Mari, kita simak videonya.
Dari sharing para expert, yang perlu digarisbawahi adalah seorang leader harus bisa menerima masukan/feedback baik yang positif, juga terutama yang negatif. Jika seorang leader bisa terbuka terhadap masukan baik dari orang yang dipimpin ataupun rekan kerja lainnya, anggota tim akan merasa lebih nyaman berkomunikasi, terutama jika masukan yang diberikan dapat ditanggapi dengan sikap yang positif.
Menerima masukan—terutama masukan negatif—memang bagi sebagian dari kita, akan sulit untuk ditanggapi dengan sikap positif. Biasanya, begitu mendengar masukan yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan, kita cenderung bersikap defensif. Jika ini terjadi, tariklah napas sejenak, tenangkan emosi, baru kemudian berpikir secara positif.
Coba untuk menerima terlebih dahulu masukan tersebut, lalu baru menganalisisnya. Jika ternyata memang ada hal positif dari masukan yang diberikan, gunakan untuk introspeksi diri agar menjadi lebih baik lagi.
Secara lebih jauh, masukan yang kita dapatkan akan sangat berguna, bukan hanya untuk diri kita supaya menjadi seorang leader yang lebih baik, melainkan juga membantu kita mengevaluasi dan merencanakan target yang lebih baik lagi ke depannya. Selain tentunya akan memberikan pengaruh yang positif kepada rekan kerja dan orang-orang yang ada dalam tim.
Teman MoJadiApp, menerima masukan/feedback yang positif sangat mudah dilakukan. Berbeda halnya dengan mendapat masukan/feedback negatif. Hal itu bisa saja menyinggung ego. Bagaimanakah kamu menyikapi masukan negatif tersebut? Bagaimanakah caramu memberikan masukan/feedback negatif ke teman/rekan kerja?
KOLOM UNTUK MENJAWAB
(Intermezzo)
Bagaimana caranya bisa memercayai anggota tim untuk mengerjakan suatu tugas? Tidak mungkin kita bisa langsung memberikan tugas tanpa ada suatu pertimbangan, bukan?
Untuk tahu jawabannya, simak video dari para expert berikut.
Sebaiknya, kita memberikan kepercayaan secara bertahap kepada orang yang ingin kita berikan/delegasikan tugas. Hal ini akan membantu melihat sejauh apa kemampuan orang yang diberikan tugas tersebut. Pada saat bersamaan, kita juga bisa membantu mencari solusi jika ada kekurangan darinya ketika mengerjakan tugas yang diberikan. Dengan demikian, kepercayaan yang timbul akan lebih solid dan kita bisa mengetahui sebesar apa kapasitas tugas yang dapat diberikan kepada orang tersebut.
Manfaat lain dari memercayai anggota tim adalah akan meringankan beban seorang leader terhadap pekerjaan yang ada. Sebagian pekerjaan tersebut sudah dipercayakan kepada anggota tim untuk dikerjakan, dengan beban yang semakin berkurang, akan memberikan kesempatan kepada seorang leader fokus ke pekerjaan lainnya.
Sementara itu, manfaat yang dirasakan oleh anggota tim adalah mengangkat moral kerja karena diberikan kepercayaan untuk mengerjakan suatu tugas. Selain mengangkat moral, anggota tim juga akan merasa dihargai dan merasa penting bagi organisasi/perusahaan.
Ketiga hal tersebut akan memacu semangat anggota tim untuk mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya agar bisa berkontribusi lebih kepada perusahaan/organisasi.
Dari sudut pandang seorang anggota tim, pernahkan Teman MoJadiApp dipercayai untuk menyelesaikan suatu tugas? Apakah hal tersebut lebih menjadi beban atau semangat buatmu saat mengerjakannya? Apa yang kamu harapkan saat bisa menyelesaikan tugas tersebut? Bagikan pendapatmu di kolom berikut.
KOLOM UNTUK MENJAWAB
Sementara itu, dari sudut pandang seorang leader, apakah kamu mempunyai pendapat lain tentang bagaimana mendelegasikan tugas kepada anggota tim?
KOLOM UNTUK MENJAWAB
Intermezzo
Sebagian besar dari kita mungkin sudah familiear dengan kata persuasif. Namun, mungkin tidak dengan kata “empati”. Apa, sih, sebenarnya pengertian dua kata tersebut?
Mari kita lihat definisi berikut ini.
Persuasif
Menurut Maulana dan Gumelar (2013:9) Persuasi adalah proses yang bertujuan guna mengubah sikap ataupun perilaku orang lain dalam sebuah peristiwa, ide, ataupun objek lainnya melalui bahasa verbal atau nonverbal yang di dalamnya tersirat informasi, perasaan, dan penalaran.
Kenneth E. Anderson (1972:218), menyatakan bahwa komunikasi persuasif merupakan proses komunikasi antar-individu. Komunikasi tersebut terjadi saat komunikator mengunakan simbol-simbol untuk memengaruhi pikiran si penerima dengan sendirinya, komunikator dapat mengubah tingkah laku dan perbuatan audiens.
Empati
Menurut Hurlock (1999:118), empati adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengerti perasaan dan emosi orang lain, juga kemampuan untuk membayangkan diri sendiri di tempat orang lain dan menghayati pengalaman orang tersebut.
Menurut Alfred Adler, empati adalah penerimaan terhadap perasaan orang lain dan dapat meletakkan diri kita pada tempat orang tersebut.
Apa hubungannya persuasif dan empati dengan kepemimpinan?
Yuk, kita simak pendapat para expert mengenai pentingnya persuasif dan empati dalam kepemimpinan.
Expert Adhika:
“Empati adalah hal yang mungkin tidak harus dipunyai seorang leader, tapi harus dipunyai oleh semua manusia...." – Kak Andhika Pada saat sibuk dan fokus menyelesaikan tugas-tugas, sering kali kita tidak memikirkan hal lain. Saat itu, yang ada di pikiran kita hanyalah menyelesaikan tugas sebaik dan sesegera mungkin. Sebagai seorang leader, kita harus memikirkan anggota tim, terutama saat ada anggota tim yang kesulitan menyelesaikan tugas. Sangat baik jika seorang leader menanyakan ke anggota tim apakah ada kendala dalam menyelesaikan tugas, apakah ada masalah di luar pekerjaan, dan lain-lain. Dengan demikian, anggota tim akan merasa lebih dimengerti oleh leader-nya. Di lain sisi, seorang leader juga bisa membantu mencarikan solusi terbaik dari kendala yang dihadapi anggota tim. Apabila seorang leader sudah baik dalam berempati, akan lebih mudah baginya untuk mempersuasi baik kepada anggota tim ataupun orang lain terhadap usulan atau ide yang disampaikan. Selain diterapkan ke anggota tim, empati dan persuasi juga dapat diterapkan ke orang lain di luar lingkungan kerja/organisasi. Pada dasarnya, kedua hal tersebut merupakan hal dasar yang penting dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, terutama untuk berkomunikasi dengan anggota tim, dan juga orang lain.
Adakah pengalamanmu terkait empati dan persuasi? Bagikan pengalaman itu. Pada saat seperti apa kamu menerapkan kedua hal tersebut? Bagaimana menurutmu tanggapan yang kamu dapatkan dari teman sekolah/keluarga, dan lain-lain, saat menerapkan kedua hal tersebut?
KOLOM UNTUK MENJAWAB STUDI KASUS
Studi Kasus
Suatu hari, ada anggota tim yang memiliki masalah keluarga yang sangat pelik. Masalah itu membuat anggota tim tersebut terlambat menyelesaikan porsi pekerjaannya. Akibat dari keterlambatan tersebut, anggota tim lain tidak bisa mengerjakan porsi pekerjaan mereka, yang akhirnya berimbas tertundanya jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Sebagai seorang pemimpin, ada minimal dua kepentingan yang harus dicarikan solusinya agar proyek tetap dapat diselesaikan tepat waktu dan tidak menimbulkan kerugian. Bisakah kamu menganalisis apa saja kepentingan tersebut dan bagaimana solusi terbaiknya? Ingat, jadilah pemimpin yang bijak!
STUDI KASUS
Intermezzo
The Essence
Setelah mengikuti pembahasan di bagian 4, apakah kesimpulan yang Teman MoJadiApp bisa tuliskan terkait seorang pemimpin terhadap anggota timnya?
KESIMPULAN
(Kolom untuk menjawab)
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh para expert di Modul 4, kesimpulan yang bisa diambil mengenai ekspektasi anggota tim terhadap seorang leader adalah sebagai berikut.
Sangat penting seorang leader memberikan coaching dan mentoring kepada staf atau anggota tim. Hal itu merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan seorang leader untuk mengembangkan keahlian yang dimiliki anggota timnya melalui transfer pengetahuan dan pengalaman.
Seorang leader harus bisa menerima masukan/feedback, baik yang positif maupun yang negatif. Dengan terbuka terhadap masukan, anggota tim akan merasa lebih nyaman berkomunikasi dengan leader-nya.
Seorang leader sebaiknya memberikan kepercayaan secara bertahap kepada orang yang ingin diberikan/didelegasikan tugas. Hal ini akan membantu melihat sejauh mana kemampuan orang/anggota tim yang diberikan tugas tersebut. Pada saat bersamaan, leader juga bisa membantu mencari solusi ketika anggota tim tersebut mempunyai kendala dalam mengerjakan tugas. Kepercayaan yang timbul akan lebih solid, secara bersamaan leader akan mengetahui sebesar apa kapasitas tugas yang dapat diberikan kepada anggota tim tersebut.
Seorang leader diharapkan memiliki kemapuan berempati yang baik. Dengan berempati, leader akan mengetahui kondisi atau keadaan dari anggota tim ataupun orang lain. Setelah mengetahui kondisi tersebut, leader akan lebih mudah untuk mempersuasi anggota tim atau orang lain tersebut terhadap ususlan atau saran yang disampaikan.
Ada banyak cara untuk mulai melatih dan mengasah kemampuan leadership. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan.
Mulailah mengasah leadership dari lingkungan terkecil, yaitu di rumah, lalu cobalah ke lingkungan yang lebih luas.
Siapkan target kepemimpinan yang ingin Teman MoJadiApp capai, misalnya target di lingkungan rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Jika sanggup, lakukan sekaligus menjadi pemimpin di organisasi/kegiatan berbeda.
Buatlah evaluasi dalam menjalankan kepemimpinan tersebut. Evaluasi bisa dilakukan setiap bulan, beberapa bulan sekali, atau setiap selesai melakukan kegiatan. Tujuannya adalah agar bisa mengoreksi jalannya kepemimpinan, agar bisa memperbaiki yang salah dan meningkatkan lagi apa yang sudah baik. Koreksi ini bisa didapatkan dari pemikiran sendiri ataupun masukan dari teman-teman lain. Jangan lupa, terapkan prinsip-prinsip menjadi leader yang baik, seperti bisa menerima feedback/masukan dengan positif dan juga berempati.
Apabila di akhir masa kepemimpinan Teman MoJadiApp sudah merasa menjadi leader yang baik, jangan berhenti sampai di situ. Ambil posisi kepemimpinan di kegiatan/organisasi yang lebih luas lagi dan mulai asah kembali skill leadership di lingkungan dan level yang baru tersebut.
Selalu antisipasi akan adanya kendala-kendala yang baru dan unik. Ingat, selalu berpikiran positif dalam menghadapi kendala tersebut dan terapkan kembali pesan, saran, dan juga prinsip-prinsip menjadi leader yang baik sebagaimana yang sudah disampaikan oleh para expert.
Terima kasih kepada Teman MoJadiApp yang sudah mengikuti dan juga berpartisipasi dalam memberikan pendapat di setiap subbab modul ini. Semoga apa yang disajikan di dalam modul ini bisa membuka wawasan teman-teman tentang leadership yang baik. Semoga juga dapat mendorong Teman MoJadiApp untuk mulai mengasah skill leadership sekarang juga, tanpa menunda-nunda lagi.
Salam.
“Saya tidak takut berhadapan dengan pasukan singa yang dipimpin oleh seekor domba, tetapi saya takut berhadapan dengan pasukan domba yang dipimpin oleh seekor singa.” – Alexander Agung
Setelah mengikuti modul leadership ini dari Modul 0 sampai Modul 4, sampaikan kesimpulanmu tentang bagaimana sikap seorang leader yang baik dan bagaimana cara mengasah kemampuan kepemimpinan.
KOLOM UNTUK MENJAWAB
Expert Agung:
Expert Adhika:
Expert Danang:
Expert Dhani:
Expert Jeres:
MojadiFren, semoga pesan, saran, dan pengalaman yang disampaikan oleh para expert mulai dapat bermanfaat dalam membuka wawasan terhadap leadership (kepemimpinan) ini. Semua yang sudah disampaikan oleh para expert, dan semua yang sudah dipelajari di dalam modul ini tidak akan memberikan dampak bagi tumbuh dan berkembangnya skill/kemampuan leadership, jika kamu tidak mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, ayo! Selagi Teman MoJadiApp memiliki kesempatan banyak, mulailah segera untuk mempraktikkan dan mengasah kemampuan leadership.
The way to get started is to quit talking and begin doing. Walt Disney
(1901–1966, American entrepreneur, animator, voice actor and film producer)
Survei
Di antara softskill berikut, manakah yang dibutuhkan oleh Teman MoJadiApp saat ini?
Leadership/kepemimpinan
Communication/komunikasi
Time management/manajemen waktu
Teamwork/kerja sama tim
Creativity/kreativitas
Problem solving/kemampuan menyelesaikan masalah
Adaptability/kemampuan beradaptasi
Critical thinking/berpikir kritis
Lainnya (sebutkan)
Leadership is the art of getting someone else to do something you want done because he wants to do it
—Dwight Eisenhower
A life spent making mistakes is not only more honourable But more useful than a life spent in doing nothing
—George Bernard Shaw
Those who follow the part of themselves that is great Will become great.
Those that follow the part that is small Will become small. —Mencius
You can’t change people
You must be the change you wish to see in people
—Gandhi
Outstanding Leaders go out of the way to boost the self-esteem of their personnel.
If people believe in themselves, it’s amazing what they can accomplish.
—Sam Walton
Leaders don’t create followers, they create more leaders.
—Tom Peters
If your actions inspire others to dream more,
learn more, do more and become more,
you are a leader.
—John Quincy Adams
Don’t be too timid and squeamish about your actions
A life is an experiment. The more experiments you make, the better.
—Ralph Waldo Emerson
MojadiFren, terima kasih sudah mengikuti Modul Leadership ini sampai selesai. Sebagai upaya untuk terus meningkatkan mutu modul ini, berikan masukan/feedback-mu di kolom berikut ini, ya.
Kolom feedback