Remaja di Tengah Pandemi: Solusi Kecemasan
in KesehatanAbout this course
Deskripsi Pelatihan:
Pelatihan ini bertujuan untuk membahas dampak pandemi COVID-19 pada kesehatan mental remaja, serta menyediakan strategi praktis untuk mengatasi stres dan kecemasan yang mungkin mereka alami. Materi meliputi penjelasan tentang stres dan kecemasan, dampak pandemi, serta teknik koping yang efektif.
Manfaat Pelatihan:
1. Meningkatkan pemahaman tentang dampak pandemi pada kesehatan mental remaja.
2. Memberikan strategi praktis untuk mengelola stres dan kecemasan.
3. Memperkuat keterampilan koping dan resiliensi remaja.
Tujuan Umum Pelatihan:
Meningkatkan kesehatan mental remaja dengan memberikan pemahaman dan keterampilan mengatasi stres dan kecemasan selama pandemi.
Tujuan Khusus Pelatihan:
1. Memahami dampak psikologis pandemi pada remaja.
2. Mengidentifikasi tanda-tanda stres dan kecemasan pada remaja.
3. Mengajarkan strategi mengelola stres dan kecemasan secara efektif.
4. Mendorong pengembangan keterampilan koping yang sehat.
5. Membantu remaja membangun resiliensi terhadap tantangan psikologis.
Aspek Kompetensi Pelatihan:
- Pengetahuan (Knowledge):
1. Dampak psikologis pandemi pada remaja
2. Tanda-tanda stres dan kecemasan pada remaja
3. Strategi mengelola stres dan kecemasan
- Keterampilan (Skill):
1. Keterampilan koping yang efektif
2. Komunikasi yang baik dalam mengatasi stres
3. Penggunaan teknik relaksasi dan mindfulness
- Sikap (Attitude):
1. Keterbukaan untuk memahami dan mengatasi stres
2. Ketekunan dalam menerapkan strategi koping
3. Empati terhadap pengalaman stres dan kecemasan remaja lainnya
Total Durasi: 72 Menit
Syarat dan Ketentuan lainnya:
Memiliki jaringan internet
Durasi Sesi-sesi Pelatihan Terlampir:
Terlampir
Metode Pembelajaran:
Daring
Metode Evaluasi:
- Pre Test
- Post Test
Jenis/Klasifikasi Sertifikat:
Sertifikat Penyelesaian (Certification of Completion)
Comments (0)
Halo, MojadiFren selamat datang di modul webinar yang berjudul “Kesehatan Mental Remaja di Masa Pandemi”.
Pada modul webinar ini, expert kita yaitu Kak Reni Wulansari Marselina, S. Psi sebagai Praktisi Psikologi di Arete Consultant akan berbagi ilmu nih, perihal kondisi kesehatan mental yang harus dijaga selama masa pandemi ini.
Namun, sebelum kita mempelajari lebih dalam mengenai hal tersebut, kita kenalan dulu ya sama Kak Reni yang saat ini menjabat sebagai Associate di Arete Consultant dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan atau LPMP Yogyakarta, selain itu juga Kak Reni merupakan Freelancer Tester Psikotest juga nih MojadiFren!
Wah, keren sekali ya expert dari MojadiApp kali ini!
MojadiFren, sebelum kita mulai, yuk, tuliskan pendapat kalian pada kolom dibawah ini, kira-kira kesehatan fisik dengan kesehatan mental itu lebih penting yang mana ya? coba berikan alasan kalian ya, MojadiFren!
- dikasih kolom jawaban -
Sebelum kita masuk ke pembahasan berikutnya, apa yang MojadiFren harapkan dari modul webinar ini?
- dikasih kolom jawaban -
Halo MojadiFren, apakah MojadiFren sudah untuk mengetahui lebih banyak mengenai pentingnya kesehatan mental? apalagi di masa pandemi seperti sekarang.
Yuk sama-sama kita simak lebih lanjut materi yang akan dibawakan oleh Kak Reni!
Tantangan Remaja di Masa Pandemi
Masa remaja adalah masa dimana seseorang sedang mencari jati diri dan aktif bersosialisasi. Remaja juga memiliki emosi yang kurang stabil dan hal ini semakin rentan saat masa pandemi ini muncul.
Nah, hal tersebut biasanya dapat diminimalisir dengan (pemberian) dukungan dari orang-orang sekitarnya, tetapi kondisi pandemi membuat remaja kurang nyaman dengan keterbatasan untuk bertemu dengan peer support-nya. Itulah yang menjadi tantangan terbesar bagi remaja untuk tetap stay at home di masa pandemi COVID-19.
Apa itu kesehatan mental?
Individu yang sehat secara mental, yaitu ketika ia bisa mengatasi tekanan hidup, aktif melakukan rutinitas yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Individu dengan resiliensi tinggi, mampu menghadapi dan melalui masalah dengan cara problem solving yang baik.
Individu yang sehat mental juga mampu melakukan perannya dengan baik, bagi remaja khususnya, seperti saat kamu berkontribusi dalam komunitas ataupun perkumpulan lainnya.
Menjadi Remaja yang Produktif
Pada masa pandemi ini, semua menjadi serba online. Jika kamu ingin menjadi remaja yang sehat secara mental, lakukanlah hal produktif sebagai salah satu indikator dari jiwa yang sehat. Walaupun di masa pandemi ini menuntut keterbatasan di segala aspek, tetapi kamu harus tetap melihat sisi baiknya, seperti jika kamu ingin melakukan berbagai kegiatan, sekarang cukup dilakukan dengan online sehingga tidak membuang waktu dan uang, untuk berpergian dibanding dengan kegiatan offline.
Kelas online merupakan salah satu wadah untuk menjadi produktif melalui diskusi, jadilah siswa atau mahasiswa yang aktif. Memperluas wawasan serta jaringan sosial dalam menjalani kelas online.
Ciri-ciri Individu yang Tidak Sehat Mental
Ciri utamanya yaitu tidak mampu beradaptasi, hal ini akan menimbulkan perasaan tidak nyaman yang berujung rasa malas.
Rasa malas ini cenderung membuat individu memilih untuk menyendiri dan tidak bergaul dalam komunitas atau lingkungan sekitarnya.
Ketika individu merasa tidak nyaman, akan membuat pikiran negatif menjadi berkembang dan menyebabkan perasaan atau emosi muncul, hal ini berakibat individu melakukan perilaku yang maladaptif.
Perilaku maladaptif adalah perilaku yang menghentikan kamu beradaptasi dengan keadaan baru atau sulit. hal ini muncul ketika individu salah memilih cara untuk menanggapi sebuah perubahan, seperti menangis berlebihan dan berperilaku agresif.
Pandemi COVID-19 Sebagai Sebuah Stressor.
Kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Saat ini, pandemi COVID-19 menjadi stressor atau pemicu stress dalam diri. Stress akan muncul saat tuntutan yang kita terima melebihi kapasitas diri kita. Selain itu, saat ada gap antara harapan dan kenyataan juga dapat memicu stress pada individu. Terjadinya kondisi fisik yang mengganggu seperti sakit kepala dan mual juga merupakan tanda bahwa individu tersebut sedang mengalami stress.
Stress itu merupakan hal yang normal terjadi. Ketika stress sudah mempengaruhi kesehatan fisik, hal tersebut yang membuktikan bahwa kesehatan mental dapat mempengaruhi kesehatan fisik.
Stress terbagi menjadi dua, yaitu :
Stressfull event adalah stress yang terjadi secara kondisional.
Long term difficult circumstances adalah stress yang berlangsung lama, contohnya stress saat pandemi.
Penyebab Stress Adalah Perubahan
Saat individu dipaksa untuk melakukan perubahan, maka individu tersebut harus mengeluarkan usaha berlebih, hal ini akan menyebabkan terjadinya stress.
Ketika stress datang, kita harus melihat stress yang muncul dalam diri sebagai sesuatu yang positif, karena pada dasarnya terdapat Eustress atau stress yang dapat membangun individu.
Adaptasi merupakan hal tersulit yang dilakukan pada saat pertama kali menghadapi perubahan, tetapi apabila kamu dapat memotivasi diri untuk terus bangkit dan menjadikan perubahan adalah tantangan baru dalam hidup, maka perubahan akan membawamu menjadi individu yang siap bersaing dan menjadi lebih tangguh.
MojadiFren, seperti yang kita ketahui bahwa perubahan bisa menjadi baik ataupun buruk. Coba kalian ceritakan perihal perubahan baik dan buruk selama pandemi COVID-19 yang kalian alami!
Memaknai Situasi COVID-19 Secara Positif
Hal yang penting yaitu melakukan stress management, dengan melihat sesuatu hal menjadi positif. Kita perlu menjadikan situasi COVID-19 ini sebagai pembelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh.
Beberapa cara untuk melakukan stress management yaitu dengan melakukan hobi sebagai self reward, perbanyak makanan yang nutrisi untuk kebutuhan fisik, rutin olahraga sebagai aktivitas fisik guna mengeluarkan hormon bahagia, lakukan time management kita sesuai kesibukan yang dimiliki. Ingat di masa pandemi ini kesehatan mental sangatlah penting, tak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Karena jiwa yang sehat adalah kunci untuk tetap survive di masa pandemi COVID-19.
Selain itu, jadilah pribadi yang positif dengan menghindari pikiran negatif yang dapat merusak seperti menghindari penyebaran hoax yang gencar di masa pandemi ini serta yang terakhir yaitu melakukan kegiatan sosial untuk menjalin hubungan interpersonal sehingga dapat saling memotivasi.
MojadiFren, terima kasih sudah mengikuti modul bagian kedua. Pada bagian ini MojadiFren akan diberikan sebuah penjelasan tentang pertanyaan terkait sehingga dapat menambah wawasan dan pemahaman teman-teman semua.
Seberapa penting kesehatan mental untuk remaja?
Manusia terdiri dari fisik dan psikis. Kalau individu dapat menjaga pikiran dan perasaan positif maka akan berpengaruh pada kesehatan fisik kita. Maka dari itu, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, khususnya pada masa pandemi ini.
Bagaimana menurut Kak Reni mengenai kesehatan mental yang dikaitkan dengan pembelajaran jarak jauh atau daring?
Menurut KaK Reni, kurikulum yang dijalani pada saat ini yaitu kurikulum darurat. Kita harus menyadari bahwa pembelajaran daring ini merupakan adaptasi yang diupayakan oleh pemerintah. Maka dari itu, kita juga harus beradaptasi pada kondisi sekarang, kita harus melihat melalui kacamata positif, bahwa hal ini memang harus dilalui demi kemanan dan kenyaman bersama sehingga, akan mempermudah adaptasi yang terjadi.
Permasalahan mental apa yang biasa terjadi di usia remaja pada masa pandemi?
Sebagian besar klien yang datang itu permasalahannya seperti rasa bingung, panik seperti kekhawatiran terhadap virus COVID-19, kesepian karena harus berdiam diri di rumah, serta rasa takut. Hal itu disebabkan karena, remaja kan memang harusnya merupakan masa-masa dimana mereka bisa eksplor dunia luar ya, tetapi di masa pandemi ini yang mengharuskan kita berdiam diri di rumah pasti bikin kita jadi bosan dan bete. Apalagi kalau memang pada dasarnya remaja tersebut merupakan sosok yang aktif berkegiatan di luar, tentu saja proses adaptasi memerlukan energi yang ekstra untuk mereka bisa tetap bisa nyaman walaupun di rumah aja.
Kapan kita harus datang ke ahli (psikolog) apabila merasa sedang bermasalah?
Sampai kita tidak bisa lagi rutinitas sehari-hari secara baik, misalnya jadi malas untuk beraktivitas, suasana hati yang tidak menentu dan mengganggu, dan seolah-olah menjadi hopeless. Pada saat merasakan hal tersebut, kita butuh orang lain untuk berbagi atau bercerita perasaan yang kalian alami, karena sharing merupakan salah satu cara meredakan stress.
Cara mengatasi kejenuhan di masa Pandemi?
Break the wall! Kita harus bisa keluar dari rasa malas yang meneyelmitui di kala jenuh. Sesimple, jangan malas mandi! perlu diketahui saat selesai mandi, akan tercipta energi positif baru. Selain itu, lakukan hobimu, karena banyak hal baru yang bisa dicoba disaat banyak waktu luang di masa pandemi ini.
MojadiFren, banyak sekali pesan dan insight yang dibagi oleh Kak Reni. Pesan dari Kak Reni untuk MojadiFren yaitu, pandemi ini membuat kita harus beradaptasi, kita harus bisa mencari cara untuk menerima perubahan yang terjadi, jaga pikiran, jaga kesehatan dan jaga dirimu agar tetap menjadi pribadi yang positif!
Terima kasih sudah mengikuti Modul Webinar “Kesehatan Mental Remaja di Masa Pandemi”.
Sebagai upaya kami untuk terus meningkatkan mutu, mohon kesediaan MojadiFren untuk bisa memberikan masukan/feedback pada kolom berikut.
- diberikan kolom feedback -