Diferensiasi Brand: Pemikat Perhatian Konsumen
in Marketing & EntrepreneurshipAbout this course
Deskripsi Pelatihan:
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu peserta memahami pentingnya diferensiasi produk dalam membangun brand yang menarik bagi konsumen. Materi mencakup strategi diferensiasi produk, pengembangan identitas merek yang kuat, dan teknik pemasaran untuk menarik perhatian pasar.
Manfaat Pelatihan:
1. Memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pentingnya diferensiasi produk dalam membangun brand yang kuat.
2. Mengembangkan keterampilan dalam merancang strategi diferensiasi produk yang efektif.
3. Meningkatkan kemampuan untuk menarik perhatian konsumen melalui identitas merek yang menarik.
Tujuan Umum Pelatihan:
Membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan untuk membangun brand yang menarik melalui diferensiasi produk yang efektif.
Tujuan Khusus Pelatihan:
1. Memahami konsep dan pentingnya diferensiasi produk dalam pemasaran.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor diferensiasi yang relevan untuk produk atau layanan tertentu.
3. Mengembangkan strategi diferensiasi yang unik dan menarik bagi target pasar.
4. Membuat rencana pemasaran yang memanfaatkan diferensiasi produk untuk menarik perhatian konsumen.
5. Mendorong sikap proaktif dan kreatif dalam membangun brand yang memikat.
Aspek Kompetensi Pelatihan:
- Pengetahuan (Knowledge):
1. Konsep diferensiasi produk dalam pemasaran.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi diferensiasi produk.
3. Strategi pemasaran yang efektif untuk menarik perhatian konsumen.
- Keterampilan (Skill):
1. Analisis pasar dan persaingan.
2. Pengembangan strategi diferensiasi produk.
3. Rancangan rencana pemasaran yang memanfaatkan diferensiasi produk.
- Sikap (Attitude):
1. Keterbukaan terhadap inovasi dan kreativitas.
2. Kedisiplinan dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.
3. Ketekunan dalam membangun brand yang kuat dan menarik.
Total Durasi:
52 Menit
Syarat dan Ketentuan lainnya:
Memiliki jaringan internet
Durasi Sesi-sesi Pelatihan Terlampir:
Terlampir
Metode Pembelajaran:
Daring
Metode Evaluasi:
- Pre Test
- Post Test
Jenis/Klasifikasi Sertifikat:
Sertifikat Penyelesaian (Certification of Completion)
Comments (0)
Halo MojadiFren, berjumpa lagi pada kesempatan kali ini di modul webinar yang berjudul "Diferensiasi Produk". Modul kali ini sesuai dengan judul, topik pembahasannya akan menyangkut dunia bisnis dan entrepreneurship. Expert yang akan bersama kita di modul ini bernama Bayu Astha, untuk lebih lengkapnya mari kita simak background pendidikan dan pekerjaannya, yuk!
Diferensiasi produk mungkin sudah pernah MojadiFren dengar sebelumnya, hal ini sangat berpengaruh terhadap kesuksesan kita saat berbisnis. Untuk membuka materi ini, mari kita simak pengertian dari diferensiasi produk.
Menurut Kotler, diferensiasi dapat didefinisikan sebagai tindakan untuk menetapkan sekumpulan perbedaan-perbedaan yang mempunyai nilai, guna membedakan penawaran perusahaan dari pesaingnya. Dalam berbisinis kita menawarkan produk dan jasa, jika produk dan jasa yang kita tawarkan tidak mempunyai perbedaan dengan orang lain, apa yang akan membuat produk dan jasa kita bisa dibeli oleh pelanggan.
Hal ini dapat dianalogikan dengan beras, beras secara kasat mata memang sama, tetapi harganya berbeda-beda karena kualitasnya. MojadiFren pasti pernah menemukan berbagai macam beras ketika sudah dimasak menjadi nasi, ada yang empuk, hingga keras. Lalu dapat dibandingkan lagi dengan buah-buahan, buah lokal dengan impor biasanya memiliki tampilan yang berbeda dan langsung dapat diketahui deferensiasinya.
Diferensiasi juga harus tetap melihat nilai guna suatu barang tersebut, jika hanya berbeda tetapi tidak mempunyai nilai guna, maka itu tidak bisa disebut sebagai diferensiasi.
Ketika membicarakan diferensiasi suatu produk, ada pertanyaan yang MojadiFren harus perhatikan sebagai berikut.
Apa yang membedakan kamu dari lainnya?
Apakah perbedaan kamu memberikan manfaat?
Apa untungnya memilih produk kamu dari lainnya?
Ketiga aspek ini harus selalu diperhatikan ketika kita membuat sebuah produk, ada quotes yang menyatakan bahwa "Karena sesuatu hal memiliki keunikan, bukan berarti itu mempunyai kegunaan". Ini bisa menjadi pesan yang bagus untuk MojadiFren dalam membuat dan menentukan diferensiasi produk kita menjalankan bisnis.
Bayu mencontohkan dengan bisnis restoran yang ia jalani, restoran ini menawarkan jengkol sebagai menu makanan ketika mayoritas restoran menawarkan ayam atau ikan sebagai menu utamanya. Hal ini jika dilihat sudah menjadi suatu hal yang unik dan berbeda, tetapi keberhasilan diferensiasi produk harus dilihat dari feedback konsumen juga apakah menyukai menu tersebut atau tidak.
Selain ketiga pertanyaan yang sudah disebutkan sebelumnya, ada aspek-aspek yang harus diperhatikan mengenai diferensiasi produk. Dilihat dari berbagai sisi, aspek tersebut yaitu:
Content (apa yang kamu tawarkan?)
Melihat dari sisi konten, berarti aspek ini mengacu terhadap produk yang kita tawarkan. Kak Bayu mencontohkan seperti snack (keripik) pisang goreng yang sangat tradisional, tetapi ditambahkan dengan cita rasa Eropa misalnya keju. Hal ini bisa menjadi pembeda sekaligus unik yang tentunya tetap enak karena diferensiasi haruslah berguna. Jika membicarakan diferensiasi dari sisi konten (produk) mungkin nantinya MojadiFren akan menghasilkan produk yang unik (baik), atau aneh (tidak baik).
Context (bagaimana kamu menawarkan produk tersebut?)
Selain dari produk yang kita buat, cara menawarkan produk juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Kak Bayu mencontohkan usaha coffee shop, seperti sudah diketahui kopi banyak yang berasal dari Italia, cara menawarkan produk tersebut bisa menjadi sangat menarik dengan mempekerjakan barista dengan kostum orang Italia untuk menarik perhatian pelanggan atau bahkan bisa dengan orang Italia langsung. Contoh kecil seperti ini bisa menjadi inspirasi MojadiFren ketika menawarkan produk ke pelanggan nantinya.
Infrastructure (fasilitas pendukung)
Setelah membahas produk dan juga cara menawarkannya, aspek selanjutnya yaitu dari sisi infrastruktur atau tempat MojadiFren menjalankan bisnis. Jika mengambil contoh dari coffeeshop lagi, banyak pelaku usaha coffeeshop yang membuat tempat kopi mereka dengan tema seperti garden, industrial dan semacamnya. Hal ini berarti diferensiasi yang dilakukan ada di sisi infrastruktur.
Bayu berpesan, jangan hanya terpaku dari produk yang ditawarkan saja, tetap perhatikan aspek yang lainnya. Semakin banyak aspek diferensiasi terpenuhi, semakin baik suatu bisnis tersebut. Ketika ingin mendirikan suatu bisnis, kita harus total dalam pembuatannya dan memperhatikan segala aspek diferensisasi khususnya. Jika membedah dari restoran-restoran Jepang, diferensiasi dari sisi infrastruktur yang ditawarkan yaitu misal dari sushi bar dan juga sushi yang berputar mengelilingi meja pelanggan. Lalu dari sisi konteks dengan cara mereka menyapa para pelanggan ketika masuk ke restoran. Diferensiasi dari sisi konten berupa makanan jepang yang mereka tawarkan.
Dalam menentukan diferensiasi produk, ada sebuah konsep yang dapat MojadiFren perhatikan. Konsep ini berguna untuk menentukan bahwa produk yang ingin dibuat nantinya benar-benar merupakan sebuah diferensiasi, bukan hanya memenuhi standar pasar saja.
Konsep ini dibedakan menjadi Points of Parity (POP) dan Points of Difference (POD) yang diuraikan sebagai berikut:
Points of Parity (POP)
Standar Industri (sebuah keunikan mungkin bisa disebut sebagai diferensiasi jika itu diterapkan 10 sampai 20 tahun ke belakang, tetapi seiring berkembangnya zaman, suatu keunikan tersebut bisa jadi sudah menjadi standar market yang ada).
Kualitas umum di antara pesaing (kualitas yang baik tentu saja sudah menjadi keharusan dari setiap produk, dan itu tidak lagi menjadi sebuah diferensiasi).
Kemiripan sesama pelaku bisnis serupa (ketika produk yang dimunculkan pada awalnya unik (diferensiasi), tetapi bisa jadi di kemudian hari tidak menjadi diferensisasi lagi karena sudah ada yang mengikuti konsep serupa).
POP ini menjadi standar atau persyaratan mininum untuk dapat bersaing di pasar.
Points of Difference (POD)
POD ini seharusnya kita miliki setelah kita memenuhi standar pasar atau POP, dalam artian unik saja tidak cukup karena harus juga memiliki guna (enak, berkualitas, dsb).
Betul-betul unik dan tidak dimiliki pesaing atau setidaknya hanya sedikit (di bawah lima) yang memiliki konsep sama.
Memberikan kemampuan kompetitif di pasaran (calon-calon pelanggan dapat menikmati produk yang kita buat)
Yang ditekankan dalam komunikasi pasar (ketika diiklankan POD ini menjadi highlight utama. Contoh kasus: POP dari sebuah bisnis restoran haruslah rasanya enak, tetapi bukan itu yang di iklankan, yang harus di iklankan yaitu POD dari restoran tersebut misalnya restoran Kak Bayu yang menawarkan jengkol sebagai menunya).
Untuk memudahkan pemahaman MojadiFren terkait Points of Parity (POP) dan Points of Difference (POD), Kak Bayu memberikan beberapa contoh langsung perbedaan kedua konsep tersebut. Berikut contohnya:
1.Points of Parity: Rental mobil umum
Mobil yang direntalkan telah diasuransikan.
Biaya per waktu, bukan per jarak.
Pilihan jenis kendaraan yang lengkap
Lokasi pengembalian dan peminjaman fleksibel (misal sewa di Jakarta dan ingin pergi ke Bekasi, mobil dapat dikembalikan di Bekasi). Khusus poin ini di Indonesia memang belum banyak, tapi di Amerika sudah menjadi hal yang lumrah.
Semua poin POP yang telah disebutkan tadi jika dipandang secara subjektif oleh pemilik usaha rental, mungkin termasuk diferensiasi. Padahal poin-poin tersebut sudahlah menjadi sebuah keharusan di bisnis rental mobil.
2. Points of Difference: Rental mobil "Dollar Rental"
Dapat mengedukasi calon pelanggan terkait pilihan terbaik (secara finansial) dalam memilih jenis dan waktu ketika ingin rental mobil.
Rewards program yang bisa didapat oleh pelanggan ketika semakin sering menggunakan jasa kita (dapat berupa potongan harga dsb.)
Long rent program untuk jangka waktu yang lama misalnya 1 tahun bisa mendapat potongan harga, tetapi hal ini sudah mulai banyak di pasaran dan dapat menjadi POP.
Jika MojadiFren ingin bersaing di pasar, kamu harus memiliki produk yang unik tidak harus dari segi barangnya, tetapi bisa dari service dan juga infrastruktur. Jangan lupa kalau unik juga harus memiliki nilai guna agar dapat diterima konsumen.
MojadiFren, pernahkah kamu menemukan produk yang benar-benar unik dan kamu sukai? jika dilihat, apa yang membedakan produk tersebut dengan produk sejenis?
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang diferensiasi produk, Bayu dan moderator telah membuat sesi tanya jawab di bagian modul ketiga ini. Kita simak yuk, MojadiFren!
Bagaimana cara menentukan diferensiasi produk dengan mengkorelasikan segmentasi?
Bayu mengatakan bahwa memang diferensiasi ini ditentukan setelah melalui segmentasi. Diferensiasi dapat juga disebut sebagai tahap positioning. Tahapan positioning dapat diartikan menentukan bagaimana produk atau brand MojadiFren direpresentasikan dalam benak pelanggan potensial. Tujuannya tentu agar produk atau brand kamu dilihat lebih unggul dari kompetitor. Ketika sudah mengetahui segmentasi kita, sebenarnya sudah cukup mengarah ke diferensiasi, karena dengan sudah ditentukannya segmentasi, produk yang ditawarkan nantinya pasti telah berbeda dan khusus dibuat untuk segmen calon konsumen yang ada.
Bagaimana cara mengobservasi produk-produk kompetitor agar dapat diambil valuenya sehingga kita memiliki nilai tambah yang lebih di produk kita?
Jika membicarakan observasi, langkah umum dan sederhana untuk melakukannya bisa datangi dan coba produk kompetitor. Bayu mencontohkan dengan usaha restoran jengkol miliknya ketika ada restoran lain yang menawarkan menu jengkol juga, ia mendatangi restoran tersebut dan mengobservasi agar restoran miliknya tetap memiliki keunggulan dibandingkan restoran kompetitor. Dengan kata lain kita dapat belajar bahkan dari kompetitor kita.
Jika kita sudah merasa memiliki diferensiasi dalam produk kita, bagaimana meyakinkan publik untuk dapat menerima produk kita?
Mengomunikasikan diferensiasi yang paling mudah ialah dengan membuat paham dulu calon-calon konsumen akan diferensiasi yang ada dalam usaha kita. Cara mengkomunikasikannya bisa dengan mengedukasi lewat iklan salah satunya, misal contoh tadi pisang goreng dengan keju. Kedua hal tersebut sudahlah enak dan memiliki ciri khas yang satu lokal dan satunya luar negeri, bisa dibuat iklan di mana pisang dimakan dengan cheese sauce.
Kunci utama untuk dapat diterimanya diferensiasi yaitu dengan mengedukasi pasar atau calon konsumen, jika edukasi sudah dilakukan dan tetap menemui kegalalan, mungkin letak kesalahan ada di diferensiasinya.
Khusus kasus diferensiasi pada produk memang diakui Bayu lebih sulit, dibandingkan dengan layanan jasa. Karena ketika produk sudah diluncurkan dan kurang berhasil akan sulit merubah produk tersebut, sedangkan diferensiasi dalam hal layanan atau penyampaian produk bisa kita sesuaikan seiring dalam perjalanannya.
Sudah banyak terjadi ketika suatu diferensiasi berhasil di pasaran, akan banyak yang meniru dan ikut meluncurkan produk dengan konsep yang sama di pasaran. Bagaiamana cara memancing pola pikir kreatif untuk terus mencari diferensiasi yang bisa kita kembangkan nantinya?
Menurut Bayu, seorang pebisnis haruslah rajin, dalam artian seorang pebisnis baiknya banyak melakukan riset dan terjun langsung dalam bisnisnya. Bayu mencotohkan ketika ia menjalani bisnis restoran jengkolnya ia tidak hanya berdiam diri dan makan di restorannya. Bayu banyak melakukan observasi ke restoran lain dan juga mencari bahan-bahan makanan yang sekiranya cocok untuk dijadikan menu olahan jengkol nantinya. Hal yang wajib diketahui oleh setiap pebisnis yaitu product knowledge, dan melihat pasar serta pesaing agar produk tetap berkembang dan diterima khalayak banyak.
Selain dari buku dan internet, apakah ada riset berbentuk nyata yang dapat dipelajari MojadiFren agar dapat menetapkan kedua aspek konsep (Points of Parity & Points of Difference)?
Ada hal yang dapat kita lakukan secara langsung yaitu dengan observasi yang walaupun sifatnya cenderung subjektif karena menurut pandangan kita, tetapi harus dilakukan. Dengan observasi nantinya kita akan mengetahui apa saja yang menjadi standar sebuah bisnis dalam suatu bidang. Setelah melakukan observasi secara mandiri lalu hal yang dapat dilakukan yaitu melakukan survey agar terkumpulnya data-data yang kita perlukan dalam membangun bisnis kita. Tentukan jangka waktu dalam melakukan observasi, tidak perlu lama ketika melakukan observasi tapi perlu diingat observasi harus dilakukan selalu agar bisnis kita tidak kalah inovasi dengan kompetitor.
Setelah mendengarkan penjelasan dan pengalaman dari Bayu, sebutkan secara sederhana langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencari diferensiasi produk yang ingin MojadiFren buat.
Kita telah sampai dibagian akhir modul kali ini, karena ini bagian penutupan, Bayu mempunyai pesan yang ingin disampaikan terkait materi kali ini. Silahkan disimak yaaa, MojadiFren.
Pesan yang utama dari Bayu yaitu setiap bisnis harus punya diferensiasinya dalam artian keunikan yang memiliki nilai. MojadiFren tidak harus terpaku dengan keunikan dari produknya saja, tetapi bisa dari cara menawarkan produk tersebut ataupun tempat berjualannya. Dengan mempunyai diferensiasi dalam bisnis kita, MojadiFren akan menjadi pebisnis yang berhasil dan lebih terlihat dan unggul dibandingkan kompetitor.
MojadiFren, kita telah sampai kepada akhir modul ini. Terima kasih telah mengikuti modul webinar Diferensiasi Produk ini. Bantu kami untuk mengembangkan MojadiApp menjadi lebih baik, yuk! MojadiFren bisa memberikan masukan / feedback pada kolom berikut ini yaaa